PKS Desak Pemerintah Buru Penyebar Kampanye Pembubaran MUI

CNN Indonesia
Senin, 22 Nov 2021 12:39 WIB
PKS menilai isu pembubaran MUI terlalu sensitif dan telah memanaskan ruang publik, yang berpotensi merusak keharmonisan masyarakat.
Ilustrasi. Partai Keadilan Sejahtera. (Dok PKS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Syahrul Aidi Maazat mendesak pemerintah menelusuri pihak yang menghembuskan isu pembubaran MUI buntut penangkapan salah satu anggota diduga terlibat kegiatan terorisme.

Syahrul menilai isu tersebut terlalu sensitif dan telah memanaskan ruang publik, berpotensi merusak keharmonisan masyarakat.

"Siapa yang membuat panas ruang publik karena penangkapan ulama. Karena isu seperti ini akan merusak keharmonisan kehidupan bernegara ke depannya," kata Syahrul kepada CNNIndonesia.com, Senin (22/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Komisi V DPR itu meminta pemerintah hati-hati soal isu pembubaran MUI. Menurut dia isu penangkapan ulama, yang kini menggelinding pada pembubaran MUI adalah isu yang cukup merisaukan.

Ia khawatir dan tak mengetahui arah dari isu tersebut. Namun, Syahrul menilai pembubaran MUI, jika dilakukan adalah langkah yang berlebihan.

"Kita tidak tahu narasi seperti apa dan ending bagaimana yang diharapkan oleh oknum yang mengembuskannya. Menurut kita ini berlebihan," katanya.

Wacana pembubaran MUI ramai di media sosial buntut salah satu anggota Komisi Fatwa MUI Ahmad Zain an-Najah yang ditangkap oleh Densus 88 pada Selasa (19/11) lalu. Zain sudah dinonaktifkan sebagai pengurus MUI.

Meski demikian, pemerintah telah mengambil sikap dan menilai bahwa isu tersebut berlebihan. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menepis dugaan bahwa pemerintah terlibat dalam wacana itu lewat Densus 88.

"Itu berlebihan. Justru kita menelusup dan menelisik ke berbagai tempat. Kan bukan hanya di MUI, di tempat lain banyak, orang seperti itu di mana-mana banyak. Tapi kalau harus bubarkan MUI itu berlebihan," kata Mahfud, Sabtu (20/11).

(ain/thr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER