Tanah Bergerak di Kalsel, 4 Warga Tewas dan 125 Mengungsi

CNN Indonesia
Rabu, 01 Des 2021 10:49 WIB
BPBD Kotabaru, Kalimantan Selatan mengatakan fenomena tanah bergerak diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi.
Ilustrasi tanah bergerak. BPBD Kotabaru, Kalimantan Selatan mengatakan fenomena tanah bergerak diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi. (iStockphoto/ElsvanderGun)
Jakarta, CNN Indonesia --

Empat warga Desa Maradapan, Kotabaru, Kalimantan Selatan tewas akibat terdampak pergerakan tanah yang terjadi di pada Senin (29/11). Fenomena pergerakan tanah itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan ratusan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Pendataan BPBD Provinsi Kalimantan Selatan per Selasa (30/11), sebanyak 125 warga terpaksa harus mengungsi di Kantor Desa Maradapan, setelah 32 rumah yang mereka tinggali mengalami kerusakan akibat terdampak pergerakan tanah," kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai upaya percepatan penanganan pergerakan tanah, BPBD Kalsel bersama unsur TNI, Polri, Basarnas, Tagana, lintas instansi terkait, dan relawan telah berangkat menuju lokasi kejadian menggunakan kapal milik TNI AL dari Lanal Kotabaru.

Pada operasi itu, Tim gabungan juga membawa bantuan logistik dan peralatan yang dibutuhkan untuk kaji cepat, pendataan, evakuasi dan penanganan lebih lanjut.

Dalam upaya penanganan itu terdapat kendala yakni terbatasnya sinyal telekomunikasi dan akses untuk menuju lokasi hanya dapat ditempuh melalui transportasi air dengan memakan waktu kurang lebih 7 sampai 13 jam.

BPBD Provinsi Kalsel juga mengimbau agar warga terdampak untuk tidak kembali ke rumah masing-masing, mengingat kondisi di lokasi tersebut masih berpotensi terjadi pergerakan tanah susulan.

"Di samping itu, informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG menyebut bahwa hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan dan sekitarnya," ujarnya.

(dmi/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER