Jokowi Kumpulkan Kepala Daerah di Istana Bahas Covid-19

CNN Indonesia
Kamis, 16 Des 2021 16:28 WIB
Usai varian omicron terdeteksi di Indonesia, Presiden Joko Widodo memanggil kepala daerah ke Istana Kepresidenan hari ini.
Presiden Joko Widodo memanggil kepala daerah, kapolda serta panglima kodam ke Istana (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan kepala daerah mulai dari gubernur, bupati, wali kota untuk membahas membahas percepatan vaksinasi virus corona (Covid-19). Kapolda dan Panglima Kodam pun turut dipanggil untuk membahas hal yang sama.

Para kepala daerah dipanggil ke Istana Kepresidenan pada hari ini, Kamis (16/12). Diketahui, hari ini pemerintah juga baru saja mengumumkan Covid-19 varian omicron sudah terdeteksi di Indonesia.

"Tadi Bapak Presiden mengundang Pangdam, Kapolda, gubernur, bupati dan wali kota se-Indonesia untuk percepatan vaksinasi, karena sekarang yang belum divaksin semakin sedikit, tapi juga lokasi makin di pinggiran, makin di pelosok," ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pada wartawan, Kamis (16/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, Jokowi meminta kepala daerah untuk memikirkan cara-cara yang lebih inovatif agar dapat meningkatkan capaian vaksinasi di daerah.

Sebab, tantangan akibat daerah yang terpencil dan pinggiran semakin berat. Misalnya kendala cuaca yang tidak menentu. Oleh karenanya, butuh kreatifitas dan inovasi agar vaksinasi tetap berjalan.

Berbagai cara yang dimaksud salah satunya adalah mendatangi warga satu per satu atau door to door. Sejumlah kepala daerah pun mengaku sudah menjanjikan hadiah agar masyarakat mau menerima suntikan vaksin Covid-19.

"Segala macam dirangkai dengan bansos dan seterusnya supaya target vaksinasi bisa terpenuhi," tambah Pratikno.

Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mencapai target vaksinasi 70 persen di seluruh daerah. Terlepas dari cara-cara baru, edukasi tentang pentingnya vaksin Covid-19 pun tetap disampaikan demi menghindari pemahaman yang keliru.

"Iya pokoknya itu yang harus dilakukan ya, dikejar, karena itu cara kita melindungi dari pandemi," tutupnya.

Awalnya pemerintah menargetkan vaksinasi nasional rampung pada akhir 2021 dengan sasaran 181,5 juta jiwa. Namun pada pertengahan tahun, sasaran vaksinasi bertambah menjadi 208,2 juta usai usia remaja masuk dalam kriteria vaksinasi Covid-19.

Pemerintah kemudian memundurkan target vaksinasi dengan capaian 80 persen dosis pertama di akhir Desember 2021.

(cfd, dhf/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER