Makassar, CNN Indonesia --
Pemerintah pusat hingga daerah mengambil berbagai kebijakan untuk mencegah penyebaran penularan Covid-19, terutama varian Omicron secara luas termasuk masa libur tahun baru.
Salah satunya penutupan tempat wisata di Makassar, Sulawesi Selatan saat tahun baru.
Menjelang malam pergantian tahun nanti pihak kepolisian akan menutup akses jalan sejumlah lokasi rekreasi yang kerap dijadikan sebagai lokasi perayaan malam tahun baru di Makassar, Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah lokasi wisata yang biasanya dijadikan sebagai tempat untuk merayakan tahun baru oleh masyarakat Makassar seperti Anjungan Pantai Losari dan Lego-lego yang berada di kawasan Center Point Of Indonesia (CPI) akan ditutup mulai 31 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022 nantinya.
Penutupan dua lokasi wisata ini sebagai langkah pemerintah untuk mencegah penyebaran virus Covid-19
Kasatlantas Polrestabes Makassar, AKBP Andi Kumara mengatakan, menjelang malam tahun baru nanti pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya kerumunan di sekitar lokasi wisata.
"Akses jalan ke CPI dan Anjungan Losari kita tutup pada sore nanti tanggal 31 Desember, sehingga tidak ada warga yang masuk ke lokasi tersebut untuk merayakan malam tahun baru," kata Andi Kumara kepada CNNIndonesia.com, Rabu (29/12).
Pada hari itu kata Andi Kumara sejumlah personel telah disiagakan di beberapa titik-titik jalan yang menuju Jalan Penghibur dan Jalan Metro Tanjung.
"Iya kita sudah siapkan personel di sana pada sore hari. Jadi warga yang tidak memiliki kepentingan disarankan untuk tidak lewat jalan tersebut," jelasnya.
Sementara, Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS menegaskan, malam tahun baru nanti tidak ada kegiatan masyarakat yang dapat menimbulkan kerumunan.
"Warga dilarang melakukan pawai dan arak-arakan di malam tahun baru serta meniadakan acara perayaan tahun baru di lokasi terbuka maupun tertutup," katanya.
Baca halaman selanjutnya untuk tahu aturan di Bali hingga Makassar.
Sebanyak 12 ribu personel gabungan akan dikerahkan untuk pengamanan saat tahun baru di Pulau Dewata. Ribuan personel itu berasal dari Polri, TNI, dan Satpol PP.
"Kegiatan tahun baru, personil kita siapkan sebanyak 12 ribu yang akan tersebar di beberapa pos-pos pengamanan dan juga berkolaborasi, tidak hanya polri melibatkan TNI saat menjelang tahun baru," kata Wakapolda Bali, Brigjen Pol I Ketut Suardana di Mapolda Bali, Rabu (29/12).
Ia menyebut selain menerjunkan ribuan personel, untuk saat ini Polda Bali sudah melaksanakan operasi lilin dan operasi aman nusa untuk melakukan penebalan di pintu-pintu masuk di Bali.
Beberapa yang menjadi lokasi operasi adalah Pelabuhan Padangbai di Kabupaten Karangasem, Bali dan Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, serta di obyek-obyek wisata di Bali.
"Beberapa penebalan kita laksanakan di beberapa tempat dan juga ada beberapa tempat wisata di Sanur, Kuta dan Ubud juga kita melaksanakan pengamanan. Semua, kita gerakan dari ujung timur sampai barat. Yaitu Pelabuhan Padangbai maupun sampai Gilimanuk," imbuhnya.
Selain itu, juga akan dilakukan rekayasa lalulintas seperti di wilayah Kuta yang selalu padat dengan wisatawan saat tahun baru. Rekayasa lalulintas itu akan bekerjasama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Bali.
"Berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan. Nanti, akan dilaksanakan seperti tahun lalu mungkin ada penutupan untuk melancarkan proses perjalanan trasnportasi ini. Baik barang, orang dan kendaraan agar bisa lancar. Khususnya di Kuta memang padat sekali tahun baru, kita laksanakan rekayasa lalulintas dengan baik demi kepentingan masyarakat," ujarnya.
Sementara, untuk antisipasi kerumunan di obyek wisata di Bali akan dibatasi waktunya hingga pukul 23:00 Wita atau jam 11 malam dan hal itu sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali.
"Tapi, nanti lihat perkembangannya yang penting kerumunan-kerumunan itu kita jaga semua. Seperti yang disampaikan tadi, tetap berada di tiga posisi pertama terkait dengan protokol kesehatan, tentu penggunaan masker itu penting sekali. Jangan sampai, tidak ada yang menggunakan masker ini bahaya sekali maka penggunaan masker menjadi hal yang penting," ujar Suardana.