Partai Gerindra menegaskan belum memutuskan kandidat penerus Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pilkada 2024 mendatang.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menuturkan pernyataan Penasihat Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta M Taufik yang menyebut Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria dan beberapa politikus lain sebagai calon penerus Anies bukan lah sikap resmi partai.
Dasco menegaskan pernyataan Taufik tersebut hanya bersifat pribadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa kemudian wacana-wacana itu secara pribadi ditimbulkan oleh Pak Taufik itu boleh-boleh saja, tapi tidak bisa dianggap itu adalah statement resmi dari partai," kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (4/1).
Dia menjelaskan, ada dua pihak yang berwenang menyampaikan pernyataan resmi partai terkait calon Gubernur DKI yang bakal diusung Gerindra di 2024 mendatang yakni DPP Gerindra dan DPD Gerindra DKI.
Menurutnya, Riza sebagai Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta akan menyampaikan hal tersebut lebih lanjut setelah berkomunikasi dengan DPP Partai Gerindra.
"Dalam hal ini ketua DPD DKI adalah Riza Patria, tentunya yang akan berkomentar itu lebih pas nanti Riza setelah kemudian berkomunikasi dengan DPP Partai Gerindra," tutur Dasco.
Sebelumnya, Taufik menyebutkan tiga nama kandidat pengganti Anies di kursi Gubernur DKI Jakarta yaitu Airin, Riza Patria, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
"Menurut saya mumpuni, karena ke depannya itu yang muda-muda. Itu dari sudut pandang saya. Mungkin nanti akan ada tokoh-tokoh lain yang akan muncul," kata Taufik seperti dikutip detikcom, Jumat (31/12).
Meski demikian, Taufik menyebut Anies juga berpeluang menjadi calon petahana. Dia menilai Anies butuh kendaraan politik untuk bisa maju pilpres.
"Saya kira Anies masuk juga dalam kategori calon pemimpin DKI. Presiden perlu kendaraan. Kalau DKI, dia aman," imbuhnya.
Anies sendiri akan habis masa jabatannya pada tahun ini.
Masa jabatan Anies Baswedan dan wakilnya, Ahmad Riza Patria, akan berakhir pada 16 Oktober 2022. Anies memimpin DKI Jakarta sejak dilantik Presiden Joko Widodo pada 2017.
Kala itu, Anies memenangkan Pilkada DKI Jakarta bersama Sandiaga Uno. Mereka mengalahkan kandidat petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Kurang lebih satu tahun menjabat, Sandi mengundurkan diri karena hendak maju sebagai cawapres di Pilpres 2019. Posisi Sandi digantikan politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria pada 2020.
(mts/rds)