RK Ungkap 9 Warga Jabar Omicron, Siapkan Skenario Hadapi Dampak Nataru

CNN Indonesia
Kamis, 06 Jan 2022 00:10 WIB
Ridwan Kamil mengklarifikasi terkait 20 kasus yang terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron di Jawa Barat.
Ridwan Kamil ungkap Omicron di Jabar. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau Emil mengklarifikasi terkait 20 kasus yang terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron. Ia menyebut dari jumlah itu, hanya sembilan orang yang warga Jabar.

Sembilan orang itu, kata Emil, merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri. Mereka didapati positif setelah melakukan tes di laboratorium Jabar.

"Kemarin ada sekitar 20-an yang dites di lab Jabar yang memang sudah memadai. Ternyata 9 dari 20 adalah warga KTP Jabar yang baru datang dari luar negeri," kata Emil kepada CNNIndonesia TV, Rabu (5/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emil mengatakan, semua yang terkonfirmasi Omicron itu rata-rata tanpa gejala. Sehingga, tak ada yang sampai masuk ke rumah sakit (RS) untuk diberikan tindakan lebih lanjut.

"Sembuhnya juga lebih cepat," ucapnya.

Tes 3 Kali Lipat Antisipasi Transmisi Lokal

Emil mengklaim pihaknya melakukan tes sampai 30 ribu per hari. Jumlah tes tersebut setara dengan tiga kali lipat dari rekomendasi epidemiolog, yaitu 10 ribu tes per hari.

"Berdasarkan hasil klinik dan epidemiolognya kita itu cukup mengetes 10 ribu per hari. sekarang rata rata pengetesan kita 3 kali lipat di 30 ribuan testing per hari untuk mengantisipasi naiknya omicron," kata Emil.

Selain itu ia juga mengklaim telah mengetatkan kontak telusur (tracing). Ia menyebut dari satu orang yang terkonfirmasi positif, ada 9 orang kontak erat yang turut dites.

"Tracing juga pada 9 orang kita lakukan," kata dia.

Siapkan Skenario Terburuk

Di luar dua upaya itu, Emil juga mengaku tengah menyiapkan skenario terburuk. Sebab, berdasarkan pengalamannya tahun lalu, dua minggu setelah Natal dan tahun baru (Nataru) kasus Covid melonjak.

Ia berkata pihaknya tengah menyiapkan rumah sakit sampai stok oksigen. Sehingga, jika potensi lonjakan itu benar terjadi, pihaknya tidak kelimpungan.

"Yang fundamental itu kami sedang menyiapkan skenario terburuk adalah kan biasanya 14 hari setelah Nataru artinya minggu depan sedang was-was sedang siap siap jangan jangan ada tren naik," kata dia.

"Makanya RS disiapkan tracing dinaikkan, termasuk juga persiapan jika oksigen dibutuhkan. Kami kan punya pengalaman tahun lalu. Tapi optimisnya, perbedaan dengan dulu kita sekarang vaksinasi sudah tinggi sekali," imbuhnya.

(yla/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER