Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono enggan merespons lebih jauh soal wacana dirinya bakal diangkat menjadi penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan yang habis masa jabatannya pada Oktober 2022.
"Masih lama, masih jauh," kata Heru kepada CNNIndonesia.com, Kamis (6/1).
Nama Heru sempat mencuat sebagai pengganti Anies saat disinggung oleh Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono. Gembong berharap Pj yang ditunjuk nanti merupakan sosok yang menguasai permasalahan di Ibu Kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gembong menilai Heru bukan orang asing di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tercatat, Heru pernah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara pada 2014.
Setahun berselang, ia mengemban posisi sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta.
"Kalau secara pribadi, Pak Heru baik, penguasaan persoalan Jakarta saya kira oke. Tapi apakah pilihan jatuh kepada Pak Heru? Kan, kita enggak tahu," kata Gembong.
Diketahui, masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta bakal berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang. Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tanda siapa sosok yang akan menggantikan Anies, setidaknya sampai 2024 nanti.
Pengganti Anies itu akan diisi Pj yang diusulkan Kementerian Dalam Negeri kepada Presiden Joko Widodo.