Survei Indikator: Mayoritas Responden Tak Setuju Booster Vaksin

CNN Indonesia
Minggu, 09 Jan 2022 15:51 WIB
Ilustrasi petugas vaksinasi virus corona (ANTARA FOTO/JOJON)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak setuju dengan rencana pemerintah memberikan vaksin Virus Corona (Covid-19) dosis ketiga alias booster kepada masyarakat.

Hasil ini diperoleh Indikator Politik Indonesia dari survei yang dilakukan terhadap masyarakat berusia 17 tahun ke atas.

Sebanyak 54,8 persen responden kurang setuju dengan rencana pemberian vaksin booster. Sementara itu, responden yang menyatakan setuju berada di angka 41,7 persen.

"Mayoritas cenderung berada di posisi kurang setuju. Sebesar 20 persen sangat tidak setuju," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya, Minggu (9/1).

Berdasarkan sosiodemografi berbasis usia, masyarakat yang paling banyak menyatakan tidak setuju datang dari rentang usia 21-25 tahun dengan besaran 61,8 persen.

Sementara itu, berdasarkan sosio demografi berbasis etnis, masyarakat yang paling banyak menyatakan tidak setuju dengan rencana pemberian vaksin booster datang dari etnis Minang yaitu sebesar 90 persen.

Sedangkan dari agama, ketidaksetujuan pada rencana pemberian vaksin booster paling banyak datang dari masyarakat beragama Islam yakni 67,2 persen.

"Islam 57,2 persen, Protestan/Katolik 38,7 persen, lainnya 35,2 persen," papar Burhanuddin.

Indikator Politik Indonesia juga melakukan penelitian survei berdasarkan sosio demografi politik yang berbasis pada dukungan capres di Pilpres 2024 mendatang

Hasilnya, ketidaksetujuan pada rencana pemberian vaksin booster dengan basis dukungan capres datang dari masyarakat pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yakni 62,9 persen.

"Anies Baswedan 62,9 persen, Ganjar Pranowo 46,6 persen, Prabowo Subianto 55,4 persen, tidak jawa 59,5 persen," katanya.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia juga memperlihatkan mayoritas responden tidak setuju dengan rencana pemerintah memberikan vaksin Covid-19 terhadap anak dengan rentang usia 3-12 tahun.

"63,2 persen kurang setuju, 34,2 persen cenderung setuju," katanya.

Survei Indikator Politik Indonesia melibatkan 2020 responden dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebar proporsional di 34 provinsi serta dilakukan penambahan sebanyak 800 responden di Jawa Timur.

Ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pemilihan responden dilakukan dengan metode multistage random sampling.

(mts/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK