Kronologi Penemuan Suspek Omicron Berujung Micro Lockdown di Krukut

Satu RW di Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, menerapkan kebijakan micro lockdown setelah ada seorang warga suspek Covid-19 varian Omicron.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo mengatakan micro lockdown atau pembatasan mobilitas itu sudah mulai diterapkan sejak Sabtu (8/1) lalu.

"Kita sudah aktifkan hari Sabtu lalu pembatasan mobilitas, testing, tracing dan treatment juga sudah kita lakukan. Kita berlakukan micro lockdown sesuai perkembangan situasi," kata Ady kepada wartawan, Minggu (9/1).

Penemuan kasus di daerah itu berawal ketika ada seorang warga pergi ke Anyer dan Puncak beberapa waktu lalu.

Satu warga tersebut kemudian diketahui positif terpapar virus corona. Warga itu lalu dinyatakan sebagai suspek kasus Omicron.

Pihak kelurahan lantas melakukan penelusuran kontak. Awalnya didapatkan 13 orang positif setelah menjalani tes antigen. Mereka kemudian dibawa ke Wisma Atlet untuk menjalani isolasi terkendali.

Lalu pihak kelurahan kembali melakukan tracing pada Jumat (7/1) terhadap 63 warga lainnya. Hasil tracing menunjukkan bahwa 20 orang dinyatakan positif dari hasil tes antigen, sehingga total ada 33 orang yang positif.

Jumlah warga yang terpapar itu kembali bertambah menjadi 36 orang.

"Sudah ada 36 orang, 35 di Wisma Atlet, satu di RS Pelni Tanjung Duren karena posisinya hamil dan sudah lahirkan kemarin," kata Lurah Krukut, Ilham Nurkarin kepada wartawan, Minggu (9/1)

Ilham mengatakan pihaknya akan terus melakukan pelacakan terhadap warga yang melakukan kontak erat dengan mereka yang telah dikonfirmasi positif.

"Kami upayakan (tracing) semaksimal mungkin kalau lihat perkembangan kemarin setengah hari bisa 50 warga (tes antigen massal)," katanya.

Kepolisian lalu menerjunkan personel untuk menerapkan mikro lockdown di RW 02 Krukut, Tamansari Jakarta Barat. Mereka akan menjaga di lokasi agar mobilitas warga benar-benar terpantau.