Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Jakarta terus berjalan meskipun ada kasus positif virus corona di salah satu SMA di wilayah Jakarta Timur.
Riza menyebut, sesuai aturan, sekolah yang ditemukan kasus positif akan ditutup. Namun, kata dia, tidak mungkin penutupan dilakukan di seluruh sekolah di Ibu Kota.
"Sementara kita masih laksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada. Sejauh ini provinsi DKI Jakarta masih memenuhi syarat dilaksanakan PTM 100 persen terbatas," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (11/1) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada kasus satu dua tidak berarti menunda semua PTM. Kasusnya harus dilihat, di Jakarta sekolahnya ribuan. Masa satu dua sekolah, terus menutup ribuan sekolah," imbuhnya.
Ia mengatakan pihaknya saat ini terus melakukan upaya skrining untuk memastikan proses belajar mengajar berjalan aman.
"Semua masukan menjadi perhatian. Namun sekali lagi terkait PTM, semuanya kita perhatikan tapi belum diputuskan," katanya.
Terpisah, Kasubag Humas Disdik DKI Jakarta, Taga Radjagah memastikan SMAN 71 yang diketahui ada kasus positif langsung ditutup selama 5 hari dan akan melakukan Pembelajaran Jarak Jauh.
"Sekolahnya ditutup selama 5 hari. Otomatis langsung PJJ," kata Taga.
SMA Negeri 71 Duren Sawit Jakarta Timur menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) setelah ditemukan satu siswa positif virus corona (Covid-19).
Lurah Cipinang Cempedak, Abdul Muin mengatakan siswa di SMAN 71, yang terpapar Covid-19 adalah warga yang tinggal di daerahnya. Menurutnya, warga itu terpapar varian Omicron.
"Sudah dinyatakan Varian Omicron oleh puskesmas. (Dari hasil) WGS-nya," kata Abdul saat dihubungi, Selasa (11/1).
(yoa/wis)