Pemerintah resmi memulai program penyuntikan vaksin virus corona (Covid-19) dosis ketiga atau booster kepada masyarakat umum pada hari ini, Rabu (12/1). Untuk wilayah DKI Jakarta, pemerintah melaksanakan vaksin booster pertama di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pantauan CNNIndonesia.com, Puskesmas Kramat Jati menyediakan vaksin booster jenis Pfizer. Pihak puskesmas memasang tenda memanjang untuk proses registrasi, penyuntikan, dan observasi.
Masyarakat antusias mendatangi puskesmas untuk ikut vaksinasi booster. Mereka yang datang adalah kelompok prioritas seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta (komorbid) dan para pemuda. Para pemuda ini untuk mengikuti vaksinasi dosis 1 dan 2 yang juga disediakan oleh puskemas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini menyediakan kuota sekitar 150 yang kami undang melalui informasi ke lurah, RT, agar masyarakat di Kramat Jati juga terinfo dan bisa mengakses pelaksanaan hari pertama vaksinasi booster ini," kata Kepala Puskesmas Kramat Jati Inda Mutiara di lokasi, Rabu (12/1).
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian RI, dr Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan layanan puskesmas yang turut menyediakan vaksinasi untuk dosis 1 dan 2 menjadi contoh bagus untuk diikuti fasilitas kesehatan (faskes) lainnya.
"Yang menarik ini, vaksin dosis 1 dan 2 tetap jalan, tapi dia membagi meja khusus, vaksinatornya pun dibagi [untuk booster]," ujar Maxi.
Saya kira [bisa menjadi] contoh agar vaksin tertukar itu bisa dimitigasi di sini, justru contoh yang bagus untuk faskes-faskes lainnya," tambahnya.
Maxi memaparkan bahwa sebelumnya pihak Kementerian Kesehatan telah melakukan simulasi. Berdasar penilaiannya, pelaksanaan vaksinasi booster di puskesmas ini telah sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Kemenkes.
"Ya ini sekalipun nanti persiapannya singkat, dalam nilai ini berjalan lancar. Saya melihat dari simulasi kami kemarin dulu, ini tahapannya sudah diikuti. Terutama di dalam melihat pesertanya yang eligible, yang syaratnya sudah 6 bulan jarak vaksinnya [dari] dosis 2 ke booster ini," tutur Maxi.
Sedangkan, Kepala Puskesmas Kramat Jati Inda Mutiara menyebutkan akan menyediakan 100-200 dosis vaksin booster jenis Pfizer setiap harinya, bergantung dengan stok yang diberikan pemerintah.
Ia juga mengungkapkan bahwa undangan vaksinasi disebarkan melalui pihak berwenang mulai dari Lurah hingga Ketua RW untuk warga sekitar Kramat Jati.
Sejauh ini, hanya golongan lansia dan kelompok rentan yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid dengan immunocompromised yang menjadi kalangan prioritas.
Nantinya, program booster vaksin bisa diikuti masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas dan gratis. Warga bisa menerima suntikan booster vaksin jika sudah menerima dosis kedua dalam waktu enam bulan sebelumnya.
"Vaksinasi booster gratis akan dilakukan di faskes milik pemerintah seperti puskesmas, rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit milik pemda," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers, Selasa (11/1).
(cfd/wis)