KSP: Booster Vaksin Gratis untuk Cegah Permainan Harga

CNN Indonesia

Rabu, 12 Jan 2022 14:37 WIB

Penggratisan booster vaksin Covid-19 juga dinilai demi mempermudah alur vaksinasi. Penyuntikan dosis ketiga akan serupa dengan vaksinasi sebelumnya. — Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warga saat vaksinasi booster COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jakarta, Rabu (12/1/2022). (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo mengatakan kebijakan booster vaksin Covid-19 gratis ditetapkan Presiden Joko Widodo untuk mencegah permainan harga vaksin.

Abraham menyampaikan penggratisan booster vaksin Covid-19 juga mempermudah alur vaksinasi. Penyuntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 ini akan serupa dengan vaksinasi sebelumnya.

Lihat Juga :

Lansia Tak Punya PeduliLindungi Bisa Dapat Booster di Faskes Terdekat

"Kebijakan vaksin booster gratis ini juga menutup ruang-ruang terjadinya mark up dan permainan harga," kata Abraham lewat keterangan tertulis,Rabu (12/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyampaikan booster vaksin Covid-19 gratis memudahkan petugas kesehatan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Penghapusan biaya booster vaksin diharapkan meyakinkan masyarakat, khususnya lansia, untuk segera menuntaskan vaksinasi.

Abraham mengajak seluruh masyarakat untuk tidak ragu mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis ketiga. Dia menyampaikan langkah itu dapat menghindarkan masyarakat dari penularan Covid-19 varian Omicron.

"Upaya ini penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat mengingat virus Covid-19 yang akan terus bermutasi," ujarnya.

Pemerintah memulai penyuntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 atau booster vaksin mulai hari ini. Presiden Joko Widodo menetapkan booster vaksin diberikan secara gratis kepada seluruh rakyat Indonesia.

Pemerintah memprioritaskan booster vaksin untuk lansia dan kelompok rentan. Booster diberikan kepada orang yang telah menerima dosis kedua vaksin Covid-19 setidaknya enam bulan lalu.