Hujan Ekstrem Diprediksi Landa Jayapura 14-17 Januari 2022

CNN Indonesia
Rabu, 12 Jan 2022 17:29 WIB
Pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait diimbau untuk tetap waspada berkaitan potensi banjir dan longsor akibat hujan ekstrem.
Sejumlah warga berjalan menerobos banjir di Pasar Youtefa Abepura, Jayapura,Papua, Jumat (7/1/2022). (ANTARA FOTO/azhar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi beberapa wilayah di Papua, termasuk Jayapura akan diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada 14 sampai 17 Januari mendatang.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mewanti-wanti agar pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait agar tetap waspada.

"Mulai 14 Januari akan terjadi peningkatan intensitas hujan lagi. Saat ini mungkin mereda, tapi 14, 15, 16 akan terjadi intensitas ekstrem," kata Dwikorita dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada periode yang sama, Dwikorita juga menyampaikan hujan dengan intensitas tinggi juga akan mengguyur Papua Barat.

"Yang mengalami ekstrem ini memang ada di beberapa wilayah lainnya, tapi 14-17 Papua dan Papua Barat juga akan terkena ekstrem lagi," ujarnya.

Sebelumnya, Jayapura diterjang banjir sejak Kamis (6/1) lalu. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut banjir diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi.

Akibat banjir tersebut, sebanyak delapan orang meninggal dunia. Selain itu, sembilan orang dinyatakan luka-luka dengan rincian empat luka berat dan lima luka ringan. Secara keseluruhan, warga yang terdampak banjir mencapai 1.927 KK atau 7.005 jiwa.

Kemenko PMK juga mencatat terdapat kerugian materil akibat tersebut. Sebanyak 1.927 unit rumah, enam fasilitas ibadah, satu fasilitas kesehatan, satu pasar, delapan fasilitas pendidikan, dan kantor gubernur terendam.

Berbeda dengan BNPB, Walhi menilai banjir di Jayapura tidak hanya diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi, melainkan alih fungsi lahan.

"Banjir kali ini banjir terbesar setidaknya 7 hingga 8 tahun terakhir. Penyebab utamanya adalah alih fungsi kawasan yang selama ini berfungsi sebagai daerah resapan air," kata Pengkampanye Hutan dan Kebun WALHI Uli Arta Siagian kepada CNNIndonesia.com, Jumat (7/1).

(yla/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER