Kesaksian Warga Dengar Gemuruh Kuat saat Gempa 6,6 M Guncang Banten

CNN Indonesia
Minggu, 16 Jan 2022 13:40 WIB
"Beruntung, dengan suara gemuruh itu bisa menyelamatkan jiwa diri kami dan keluarga," kata Dasih (45) warga Ciawi, Desa Kertamukti, Kecamatan Sumur, Pandeglang.
Dasih (45) seorang warga Ciawi, Desa Kertamukti, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang masih resah dihantui kecemasan akan gempa susulan.Foto: (ANTARA/Mansyur S)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jumat (14/1) sore itu warga perkampungan Ciawi, Desa Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten berhamburan keluar rumah setelah mendengar gemuruh hebat selama belasan detik sebelum diguncang gempa 6,6 magnitudo.

Suara gemuruh terdengar cukup kuat itu selanjutnya disertai getaran. Terdengar menakutkan di telinga Dasih (45) seorang warga Ciawi, Desa Kertamukti, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.

Tak berselang lama setelah itu, guncangan dahsyat gempa berkekuatan 6,6 magnitudo menggetarkan bumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beruntung, dengan suara gemuruh itu bisa menyelamatkan jiwa diri kami dan keluarga," kata Dasih saat ditemui Antara, Minggu (16/1).

Masyarakat sore itu terhenyak dari aktivitasnya. Sebagian ibu rumah tangga ada yang tengah memasak, sebagian lagi di masjid melaksanakan salat asar. Sementara para petani dalam perjalanan menuju rumah.


Masyarakat setempat berlarian ke areal hutan sekitar dan juga persawahan untuk menyelamatkan diri dari gempa bumi.

Rumah-rumah warga mengalami retak hingga roboh. Pusat gempa cukup dekat di Perairan Sumur dengan titik koordinat 7,01 lintang selatan (LS) dan 105,26 bujur timur (BT) dengan kedalaman 40 kilometer.

Peristiwa getaran gempa tektonik awal tahun ini terbilang besar dan kuat hingga membuat warga berlarian keluar rumah.

Masyarakat perkampungan Ciawi, yang lokasinya berada di sekitar Perairan Sumur sejak 2021 sudah mengalami kejadian tiga kali gempa, namun tidak seperti awal tahun 2022.

Getaran gempa bumi itu hingga menimbulkan suara gemuruh selama 15 detik dan puluhan rumah mengalami kerusakan.

"Hampir sebagian kondisi rumah warga rusak berat hingga bagian penyangga atap dan tembok miring dan nyaris roboh," kata Dasih yang kini hidup menjanda.

Resah Gempa Susulan

Dasih mengatakan ia bersama tetangga masih dibayangi rasa ketakutan karena khawatir terjadi gempa susulan.

Saat ini, gempa bumi yang berpusat di Perairan Sumur itu masih dirasakan getarannya, namun skala getarannya relatif kecil.

Masyarakat di sini tetap waspada dan warga kini tidak menempati rumah yang kondisinya nyaris roboh akibat gempa bumi itu.

"Kami sendiri kebingungan untuk kembali ke rumah yang nyaris roboh, karena tidak memiliki uang untuk membangun, " katanya.

Begitu juga warga lainnya, Kusni (40). Ia mengaku bersama keluarga merasa ketakutan jika mendengar suara gemuruh, karena khawatir terjadi kembali gempa tektonik.

Perkampungan di pesisir Perairan Sumur sudah biasa mengalami gempa tektonik, namun kali pertama getaran awal 2022 itu adalah yang terbesar hingga kondisi rumah warga mengalami kerusakan.

Pengalaman gempa lainnya tidak seperti ini, hingga kondisi rumah miliknya bagian depan roboh.

"Kami tentu sangat ketakutan gempa berkekuatan 6,6 itu, namun beruntung keluarga selamat setelah mendengar gemuruh itu, " katanya.

Berlanjut ke halaman selanjutnya...

Gempa Rusak Ribuan Rumah Warga Banten

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER