Kemenag Usul Biaya Haji Baru Tanpa Prokes Covid Rp42 Juta
Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 1443/2022 M tanpa ada komponen protokol kesehatan (prokes) Covid-19 sebesar Rp42.452.369 per jemaah.
Usulan itu disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief saat menggelar rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/3).
Usulan Bipih itu mengalami penurunan dibanding usulan Kemenag kepada DPR Februari 2022 lalu senilai Rp45.053.368 per jemaah. Usulan biaya Rp45 juta sebelumnya sudah mencakup pelbagai biaya protokol kesehatan.
"Untuk usulan Bipih yang akan dibayarkan jemaah dari 45 juta sekian jadi 42 juta sementara ini. Penjelasan ini bisa kita lihat dari usulan Bipih haji reguler tanpa prokes," kata Hilman.
Hilman mengatakan usulan biaya itu dengan asumsi kuota haji 100 persen. Sebab, pembatasan kuota turut berdampak pada biaya haji meski tak signifikan.
Ia mengatakan penurunan usulan biaya haji itu karena pelbagai aturan protokol kesehatan, baik di Indonesia dan di Saudi telah dilonggarkan. Ia mencontohkan misalnya sudah tak ada lagi aturan karantina, tes PCR dan lainnya di Arab Saudi.
"Berdasarkan perkembangan tersebut, kami semakin optimis bahwa pada tahun 1443H/2022M akan diselenggarakan ibadah haji tanpa adanya prokes. Untuk itu, kami menyiapkan alternatif usulan BPIH Tahun 1443H/2022M dengan asumsi tidak ada prokes," ucapnya.
Meski demikian, Hilman mengakui usulan biaya ini masih lebih besar dibandingkan dengan biaya haji tahun-tahun sebelumnya. Pada 2019 dan 2020 Kemenag dan DPR sepakat menetapkan ongkos haji sebesar Rp35 juta.
Di sisi lain, Hilman mengatakan berdasarkan kalender hijriah, perkiraan jadwal pemberangkatan jemaah haji tahun 1443H/2022M kloter pertama pada tanggal 4 Dzulqa'dah 1443H atau 5 Juni 2022.
Karenanya, kondisi ini menunjukkan bahwa waktu tersisa persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini hanya berkisar 2 bulan 10 hari.
"Mengingat ruang lingkup pelayanan penyelenggaraan ibadah haji yang begitu luas, maka waktu yang tersisa sangat terbatas, sehingga berbagai persiapan harus segera dilakukan," kata dia.