Dugaan pelecehan seksual dengan sembilan korban di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya, Jawa Timur, viral di media sosial. Pihak kampus pun melakukan penelusuran.
Kasus itu diungkap oleh akun media sosial Instagram @uinsa.garis.lurus. Mereka mengungkap ada sembilan orang korban dugaan pelecehan seksual yang terjadi di lingkup kampusnya.
Rektor Uinsa Masdar Hilmy, saat dikonfirmasi Selasa (18/1), mengatakan, "Kami sudah ada kode etik mahasiswa dan dosen, cuma kami tidak bisa menindak. Karena kami belum menerima laporan hingga saat ini".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun telah memerintahkan jajarannya untuk mendalami kasus ini. Hilmy mengaku enggan gegabah membuat keputusan terkait isu yang beredar.
"Untuk sementara Wakil Rektor III sudah menelusuri kasus ini. Kami ingin hati-hati pada kasus yang beredar. Saya tidak menampik keviralan ini, tapi kami tidak mau terperangkap," ujarnya.
Masdar menegaskan akan menindaklanjuti jika ada laporan yang masuk serta akan memberikan sanksi yang sesuai. "Kalau ada laporan masuk ke saya, pasti akan kita tindak lanjuti," pungkas dia.
Sementara itu, akun @uinsa.garis.lurus mengaku telah mendapatkan sembilan orang korban dugaan pelecehan seksual di Uinsa, selama tiga tahun terakhir.
CNNIndonesia.com telah berupaya mengonfirmasi perihal kasus itu dan meminta izin untuk mengutip pernyataan mereka. Namun pihak @uinsa.garis.lurus belum memberikan respons.
(frd/arh)