Ketua PDIP Jabar Sentil Arteria Dahlan soal Masyarakat Sunda

CNN Indonesia
Rabu, 19 Jan 2022 11:46 WIB
Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Barat (PDIP Jabar), Ono Surono, meminta kolega separtainya yang menjabat anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, tidak membuat isu PDIP tak menghormati masyarakat dan bahasa Sunda. Foto: Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Barat (PDIP Jabar), Ono Surono, meminta kolega separtainya yang menjabat anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, tidak membuat isu PDIP tak menghormati masyarakat dan bahasa Sunda.

Pernyataan itu disampaikan Ono merespons pernyataan Arteria yang mengkritik kepala kejaksaan tinggi (kajati) karena menggunakan bahasa Sunda dalam sebuah rapat.

Ia memastikan, PDIP sangat menghargai masyarakat suku Sunda dan bahasa Sunda.

"Janganlah Arteria Dahlan atau siapapun yang pada akhirnya membuat misalnya isu bahwa ada tidak menghargai bahasa Sunda, tidak menghargai urang Sunda. Saya pastikan, saya sebagai Ketua DPD PDIP Jabar sangat menghormati betul urang Sunda, bahasa Sunda itu," kata Ono kepada CNNIndonesia.com, Rabu (19/1).

Ono mengatakan Arteria seharusnya tidak menyampaikan kritik hingga meminta Jaksa Agung mencopot seorang kajati hanya karena menggunakan bahasa Sunda dalam sebuah rapat.


Menurutnya, sejumlah pejabat memang kerap menyelipkan bahasa daerah ketika berbicara dengan tujuan mengakrabkan diri.

"Saya pun sering kali juga menyelipkan bahasa daerah untuk mengakrabkan saya dengan audience dan saya yakin kajati itu menyampaikan itu dalam rangka itu, dan saya yakin tidak semua disampaikan dalam bahasa Sunda, biasanya celetukan," katanya.

Ono menyatakan bahwa PDIP tidak bisa dipisahkan dengan Jabar. Pasalnya, ia bilang, Presiden pertama RI Sukarno mengawali pergerakan semasa muda di salah satu kota di Jabar, yakni Bandung.

Ono pun menegaskan PDIP merupakan partai politik yang dekat dengan masyarakat Sunda atau dengan orang Jabar.

"PDIP tidak bisa dipisahkan dengan Jabar, karena Bung Karno menemukan marhaenisme, menggali Pancasila, punya semangat memerdekakan Indonesia itu tidak terlepas dari beliau melakukan pergerakan-pergerakan di masa muda di Bandung, di Jabar," katanya.


Menyikapi polemik yang terjadi saat ini, Ono mengaku sudah melapor ke DPP PDIP. Ia pun menyerahkan langkah untuk merespons polemik yang muncul dari pernyataan Arteria ke DPP PDIP dan Fraksi PDIP DPR.

"Kemarin sudah saya laporkan kepada DPP partai terkait polemik dinamika akibat statement Arteria. DPP punya prosedur, sehingga saya serahkan sepenuhnya kepada DPP partai karena sebagai anggota DPR RI yang punya kewenangan untuk bisa menindaklanjuti adalah DPP dan fraksi DPR RI," ujarnya.

Sebelumnya, Arteria mengkritik seorang kajati yang menggunakan bahasa Sunda dalam sebuah rapat. Hal itu disampaikan Arteria dalam rapat Komisi III DPR dengan Jaksa Agung STBurhanuddin, Senin (17/1).

Dalam rapat, Arteria meminta Burhanuddin mengambil tindakan tegas dengan memecat Kepala Kejati tersebut. Namun, Arteria tak menyebut oknum kepala Kejati dan momen rapat yang dimaksudkannya tersebut.

"Ada kritik sedikit, Pak JA (Jaksa Agung), ada Kajati Pak, yang dalam rapat dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti Pak itu," kata Arteria.

Merespons, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendesak Arteria meminta maaf kepada masyarakat Sunda.

"Saya, mengimbau Bapak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini," kata Emil di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (18/1).


Usai jadi polemik, Arteria mengklaim pernyataan itu disampaikan untuk membantu kejaksaan menjelaskan ke publik bahwa seseorang bisa menduduki jabatan strategis di kejaksaan karena memiliki kompetensi, kapasitas, serta kualitas meskipun orang tersebut berasal dari suku Sunda.

"Pertama saya minta untuk bisa memahami suasana rapat, kalau rapat Komisi III dengan kejaksaan sudah tahulah bagaimana isu di luar sana mengatakan ada Sunda empire, saya berusaha membantu institusi kejaksaan dan Jaksa Agung bahwa tidak ada Sunda empire," kata Arteria kepada wartawan, Selasa (18/1).

(mts/gil)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK