Capai 7.571 Kasus, Delta Dominasi Kasus Varian yang Diwaspadai di RI

Sebaran kasus mutasi virus SARS-CoV-2 yang tergolong Variant of Concern (VoC)' alias varian yang diwaspadai oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat ini mencapai 8.514 kasus di Indonesia, dengan varian Delta mendominasi.

WHO baru menetapkan lima varian yang masuk kategori ini yaitu B117 Alfa, B1351 Beta, B1617.2 Delta, B.1.1.529 Omicron, dan P1 Gamma, dan hanya P1 yang belum teridentifikasi di Indonesia sejauh ini.

Varian Delta paling banyak ditemukan dengan 7.571 kasus di Indonesia, disusul varian Omicron 840 kasus, kemudian varian Alfa dengan 81 kasus, dan varian Beta 22 kasus.

Temuan itu diketahui berdasarkan laporan data per 16 Januari yang baru diunggah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) melalui laman https://www.litbang.kemkes.go.id/ pada hari ini, Rabu (19/1).

Ribuan temuan varian itu teridentifikasi di Indonesia berdasarkan metode pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap total 12.219 spesimen yang diperiksa. Jumlah pemeriksaan itu hanya bertambah sebanyak 374 spesimen, dibandingkan 10 Januari dengan 12.219 spesimen yang diperiksa.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman sebelumnya mengingatkan bahwa varian Delta masih menjadi ancaman besar bagi Indonesia di tengah lonjakan kasus varian Omicron.

Menurutnya, varian Delta masih berpotensi menyebabkan perburukan gejala pada pasien Covid-19 ketimbang Omicron. Namun demikian, ia menilai perburukan kondisi itu tidak seperti gelombang kedua Juli 2021 lalu, lantaran masyarakat Indonesia sudah memiliki bekal melalui imunitas dari vaksin maupun yang terjadi secara alamiah.

Berikut merupakan sebaran provinsi dan temuan 7.571 kasus varian Delta di Indonesia.

Sumatera Utara: 186 kasus
Sumatera Barat: 75 kasus
Sumatera Selatan: 60 kasus
Aceh: 54 kasus
Bengkulu: 28 kasus
Riau: 156 kasus
Lampung: 6 kasus
Jambi: 197 kasus
Kepulauan Riau: 187 kasus
Kepulauan Bangka Belitung: 83 kasus
Banten: 72 kasus
Jawa Barat: 1.167 kasus
DKI Jakarta: 2.043 kasus
DIY: 92 kasus
Jawa Timur: 155 kasus
Jawa Tengah: 413 kasus
Bali: 399 kasus
Nusa Tenggara Barat: 68 kasus
Nusa Tenggara Timur: 103 kasus
Kalimantan Tengah: 31 kasus
Kalimantan Timur: 717 kasus
Kalimantan Utara: 76 kasus
Kalimantan Barat: 295 kasus
Kalimantan Selatan: 159 kasus
Sulawesi Selatan: 196 kasus
Sulawesi Barat: 40 kasus
Sulawesi Utara: 218 kasus
Sulawesi Tengah: 72 kasus
Sulawesi Tenggara: 20 kasus
Gorontalo: 30 kasus
Maluku: 48 kasus
Maluku Utara: 48 kasus
Papua: 53 kasus
Papua Barat: 24 kasus