Mahfud Soal Pemalsu Aset BLBI: Komplotan

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut sejumlah orang, termasuk salah satu pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diduga telah memalsukan aset BLBI merupakan komplotan.

Mereka kini telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pemalsuan surat aset jaminan BLBI. Satu di antaranya, yakni ASN DJKN kini telah dinonaktifkan sebagai pegawai DJKN.

Lihat Juga : Mahfud MD: 11 Pegawai Kemenkeu Ditahan Usai Palsukan Aset BLBI

"Persisnya: 1 orang pegawai DJKN yang sekarang sudah dinonaktifkan. Selebihnya adalah komplotan," ucap Mahfud lewat akun Twitternya, Kamis (20/1).

Mahfud tak menjelaskan lebih lanjut terkait komplotan yang ia maksud. CNNIndonesia.com telah menghubunginya lewat pesan singkat terkait hal itu namun tak direspons hingga berita ini ditulis.

Dalam jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Mahfud berkata para pegawai DJKN yang diduga telah memalsukan dokumen aset tersebut beraksi sejak Satgas BLBI belum dibentuk.

Lihat Juga : Manipulasi Aset BLBI, Ditulis Tanah Saat Dicek Ternyata Laut

Namun, Satgas BLBI menemukan banyak dokumen aset BLBI yang sudah berubah. Sejumlah dokumen aset jaminan itu dipalsukan dan dialihtangankan.

"Beberapa surat jaminan aset BLBI dipalsukan, dialihtangankan dan sebagainya," kata Mahfud.

Mahfud bilang hingga saat ini, Satgas telah berhasil merampas aset dan uang dengan jumlah total Rp15,11 triliun. Dia menegaskan, pihaknya akan terus mengejar aset negara yang berada di tangan para obligor dan debitur yang telah menikmati kucuran dana BLBI.

"Mungkin bagi masyarakat awam ini dianggap masalah bagi BLBI, tapi bagi kami justru prestasi. Itu bukan naif, bukan nista bagi kami tapi justru prestasi," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Lihat Juga : Kasus Dugaan Pengalihan Aset BLBI di Karawaci Naik Penyidikan