Pelaksana tugas Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily, menyatakan permintaan maaf yang disampaikan anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, tidak cukup.
Menurutnya, pernyataan Arteria yang meminta Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mencopot kepala kejaksaan tinggi (kajati) yang berbahasa Sunda dalam sebuah rapat sudah menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat Sunda.
"Sekalipun Arteria telah meminta maaf kepada masyarakat Sunda, saya yakin masyarakat Sunda akan memaafkan. Namun tak cukup hanya itu, sebagai tokoh politik yang dikenal luas dengan pernyataannya menimbulkan kekecewaan masyarakat Sunda," kata Ace lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Jumat (21/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menilai pernyataan Arteria yang meminta Burhanuddin mencopot oknum kajati karena berbahasa Sunda dalam sebuah rapat, berlebihan. Menurutnya, pernyataan itu tidak mencerminkan sikap nasionalis yang menghargai keragaman suku dan bahasa yang dimiliki Indonesia.
Seorang nasionalis sejati, lanjut Ace, sesungguhnya adalah orang yang menghargai keragaman suku, bahasa, dan budaya sebuah bangsa tanpa kehilangan komitmen dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Lihat Juga : |
"Pernyataan Arteria ini menurut saya lebay. Pernyataannya sebetulnya tidak mencerminkan sikap seorang nasionalis yang menghargai keragaman suku dan bahasa yang dimiliki bangsa kita," ucap Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu.
Ace pun mengaku heran dengan permintaan Arteria kepada Burhanuddin. Menurutnya, permintaan itu memperlihatkan inkonsistensi Arteria dalam menghargai masyarakat Sunda yang populasinya terbesar kedua di Indonesia.
"Masa gara-gara orang berbahasa Sunda harus dipecat dari tugasnya dalam mengabdi kepada negara," ucapnya.
Sebelumnya, Arteria telah meminta maaf kepada masyarakat Sunda atas pernyataannya meminta Jaksa Agung memecat Kajati yang menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.
Permintaan maaf itu disampaikan Arteria usai memberikan klarifikasi di hadapan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun.
"Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu," kata Arteria dalam keterangannya,Kamis (20/1).