Kodam Pattimura Siagakan Pasukan Antisipasi Bentrok Maluku Meluas

CNN Indonesia
Kamis, 27 Jan 2022 09:13 WIB
Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Richard Tampubolon memimpin Apel Gelar Kesiapsiagaan pasukan untuk mengantisipasi konflik meluas di Haruku, Maluku Tengah. (CNN Indonesia/Dok. Puspen TNI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jajaran Kodam XVI/Pattimura melaksanakan Apel Gelar Kesiapsiagaan Pasukan di lapangan apel Makorem 151/Binaiya, Ambon, Maluku, Rabu (26/1) pagi.

Apel yang dipimpin langsung oleh Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Richard Tampubolon ini digelar untuk mengantisipasi meluasnya konflik di wilayah Haruku, Maluku Tengah.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam menyampaikan bahwa Kodam XVI/Pattimura selalu siap bila diminta Polri.

Sebanyak 8 SSK yang terdiri dari 4 SSK Yonif 733/Masariku, 2 SSK Denkav 5?BLC dan 2 SSK Denzipur 5/CMG disiagakan dalam apel tersebut.

"Seluruh Komandan Satuan jajaran Kodam Pattimura baik yang di Maluku maupun di Maluku Utara diimbau untuk mengecek dan menyiapkan personel dan materil agar siap untuk dikerahkan kala dibutuhkan," kata Richard seperti dikutip dari rilis Puspen TNi.

Ia juga mengatakan kepada semua prajurit agar tidak ragu dalam mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang mengancam keselamatan masyarakat maupun keselamatan prajurit saat bertugas.

Pangdam juga meminta para Komandan Persatuan untuk melakukan tindakan pencegahan yang terkoordinasi dengan seluruh instansi dan komponen masyarakat agar konflik yang terjadi tidak melebar.

Temui Tokoh Masyarakat dan Lintas Agama

Di satu sisi, Richard mengatakan dari pantauan di lapangan terlihat bentrokan dua warga di Haruku sudah berangsur kondusif. Hal ini disampaikan setelah ia dan sejumlah unsur kepemimpinan daerah menemui langsung sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di Maluku, Rabu (26/1).

Dalam pertemuan itu, para pemuka yang hadir adalah perwakilan dari Gereja Khatolik Pastor Ricardus Nono Sukirno, perwakilan Walubi Maluku Wilhelmus W, serta perwakilan dari PHDI Maluku Dr. I Wayan Sutapa. Sejumlah tokoh masyarakat lainnya juga disebutkan hadiri dalam pertemuan tersebut.

Ketua Sinode GPM Pdt Elifas Maspaitella mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan berkonsolidasi agar peristiwa di Maluku tahun 1999/2000 silam tak terulang kembali.

"Kita sudah banyak belajar dari peristiwa itu, untuk itu maka saya mengajak kita semua sama-sama memelihara perdamaian dalam persaudaraan sejati di Maluku," tutur Elifas.

Sekretaris MUI Provinsi Maluku Dr. H. Abdul Hadji Latuconsina juga turut memberikan komentar. Ia menyampaikan bahwa konflik yang terjadi di Haruku tidak terkait persoalan agama.

"Selaku tokoh agama, saya juga menyatakan bahwa konflik tersebut bukanlah masalah agama seperti yang diberitakan, maka simbol-simbol keagamaan jangan disalahgunakan," tegasnya.

(blq/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK