Hasto PDIP Bandingkan Taman DKI Era Anies dengan Jokowi-Ahok

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Jan 2022 19:08 WIB
Hasto menilai hal-hal yang berada di pinggiran Jakarta tidak mendapatkan sentuhan yang membawa perubahan secara sistemik bagi kemajuan daerah.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto. (CNN Indonesia/Thohirin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak bisa bersikap santai dan hanya meminta anak buah bekerja. Pernyataan itu disampaikan Hasto saat menanggapi kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan berakhir pada Oktober 2022.

"Jadi tidak bisa pemimpin santai, kerjanya meminta yang di bawah bekerja," kata Hasto dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (29/1).

Ia berkata, kinerja Pemprov DKI di bawah Anies hanya fokus menggarap hal yang tampak dan di jantung kota. Hasto mencontohkan, Anies lebih banyak mengurusi lingkungan di Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat tanpa melihat kondisi pinggiran Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal-hal yang berada di pinggiran Jakarta itu tidak mendapatkan sentuhan yang membawa perubahan secara sistemik bagi kemajuan daerah," kata Hasto.

Ia pun menilai Anies melupakan sejumlah kebijakan positif yang dilakukan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, seperti, kata dia, merawat taman dan danau.

Hasto kemudian membanggakan keberhasilan Jokowi dan Ahok mengubah Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur, serta menata kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Contoh sederhana dalam membuat taman, di dalam merawat danau, di dalam membersihkan sungai yang dahulu dipelopori Pak Jokowi dan Pak Ahok yang secara spektakuler yang mampu mengubah Waduk Ria Rio, sekarang bisa lihat di sana," katanya.

"Kita juga bisa lihat di Tanah Abang bagaimana pengaturannya, apakah ada taman-taman kota yang dirawat dengan baik?" tambah Hasto.

Lebih lanjut, ia menyoroti soal keberadaan eskavator yang tidak dipergunakan semestinya, seperti eskavator milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terparkir di aliran Kali Cideng di dekat Gedung KPK.

Menurut Hasto, pemandangan seperti itu tidak pernah terlihat ketika Jakarta dipimpin oleh Jokowi dan Ahok. Kala itu, menurutnya, semua eskavator bekerja maksimal digunakan untuk mengeruk kali dan danau.

"Berbeda di era Jokowi dan Ahok. Semua eskavator berjalan. Masyarakat harus menjadi pengawas agar program bisa dijalankan sebaiknya," tutur Hasto.

(mts/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER