PPP Bidik Capres Luar Partai, dari Anies, RK, hingga Erick Thohir
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP memutuskan masih akan mencari sosok dari luar partai untuk diusung maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP, Arsul Sani mengakui sejumlah nama masuk dalam radar incaran partainya sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Beberapa nama itu seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Erick Thohir, hingga Khofifah Indar Parawansa.
Hingga kini, kata dia, PPP telah membuka komunikasi dengan sejumlah nama tersebut dan mengundang mereka di beberapa kali forum partai.
"Ada sejumlah tokoh-tokoh tertentu kami berkomunikasi. saya kira teman-teman masih ingat di bulan Desember kalau nggak salah PPP mengundang empat gubernur, cuma Mas Ganjar yang nggak datang," kata dia usai menyambangi sidang Azis Syamsuddin di PN Jakpus, Senin (31/1).
"Kami sudah mengundang pak Erick cuma ini tidak termediakan dengan baik. Nanti kita kasih kesempatan masing-masing," tambah Arsul.
Anggota Komisi III DPR itu menyampaikan, PPP hingga saat ini akan mendorong sosok dari luar partai maju di Pilpres 2024. Arsul mengatakan, pihaknya ingin membuka peluang bagi sosok dari luar partai untuk memimpin Indonesia ke depan.
Dia ingin PPP berbeda dengan mayoritas partai lain pada umumnya yang ingin mengusung kader internal partai. Menurut dia, dalam posisi itu, PPP akan menjadi partai yang membuka peluang bagi sosok dari luar.
"Kita
harapkan harus ada partai-partai yang terbuka untuk putra terbaik bangsa, tapi bukan kader atau pengurus inti partai politik. PPP termasuk yang ada di sini," kata dia.
Di samping itu, Arsul mengakui PPP kini juga mulai membuka komunikasi terkait koalisi dengan partai-partai lain. Namun, katanya, komunikasi-komunikasi tersebut masih bersifat dinamis dan cair.
Pasalnya, mayoritas partai, terutama yang akan mengusung calon internal, umumnya juga masih menerima aspirasi dari bawah terkait potensi koalisi dan sosok yang akan diusung.
"Kan bisa kita lihat, partai-partai itu kalau sudah memfiksan akan mengusung internal, itu sudah. Tentu kemudian tugas mereka menawarkan capresnya itu kepada partai lain," katanya.
(thr/ugo)