Ketua Tim Komunikasi Ibu Kota Negara (IKN) Sidik Pramono menjawab pernyataan ekonom Faisal Basri soal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dikelilingi neraka.
Pernyataan itu disampaikan Faisal saat menggambarkan lokasi ibu kota negara baru yang dikelilingi tambang, kebun sawit, dan kilang minyak.
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 1 FEBRUARI Indonesia Resmi Masuk Gelombang Ketiga, Kasus Covid Tembus 16 Ribu |
Sidik mengatakan pemerintah membangun Nusantara sebagai kota berkelanjutan. Dia menyebut IKN Nusantara akan mengusung platform nol emisi karbon, ekonomi hijau, ekonomi sirkular, dan habitat berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kini saatnya seluruh pemangku kepentingan bahu-membahu bersama-sama mewujudkan pembangunan IKN yang sekaligus akan menjadi jawaban atas prasangka terhadap Indonesia yang dinilai tidak peduli lingkungan," kata Sidik kepada CNNIndonesia.com, Selasa (1/2).
Sidik menyampaikan IKN Nusantara dibangun dengan visi world class city for all atau kota dunia untuk semua. Menurutnya, ibu kota baru Indonesia bakal jadi kota paling berkelanjutan di dunia.
Dia menyebut IKN Nusantara menjadi percontohan pengembangan kota berkelanjutan. Penyediaan ruang hijau dan penggunaan teknologi mutakhir akan menjadi dua hal utama dalam pembangunan ibu kota baru.
"Visi kota dunia untuk semua tidak hanya menggambarkan masyarakat yang akan tinggal di IKN pada masa depan, tetapi juga kondisi lingkungan yang akan dipulihkan dan dipertahankan," ujar Sidik.
Sebelumnya, ekonom Faisal Basri mengkritik visi kota hijau dalam pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara. Menurutnya, visi itu tidak sesuai kenyataan.
Lihat Juga : |
"Ini unik, dia (pemerintah) bikin green city, smart city, tapi di sekelilingnya lain sama sekali. Jadi, surga yang dikelilingi oleh neraka. Lama-lama surganya bisa panas juga," kata Faisal pada diskusi daring di Universitas Mulawarman, Senin (31/1).
(dhf/bac)