Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengklaim saat ini tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 masih terkendali di tengah lonjakan kasus positif dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut Jokowi, saat ini virus corona varian Omicron memang mengakibatkan kasus kembali melonjak karena tingkat penularannya tinggi. Namun, tingkat fatalitas dari varian Omicron tergolong rendah.
"Hal ini bisa terlihat dari kasus Covid di beberapa negara di mana tingkat keterisian rumah relatif rendah, ini juga termasuk di negara kita, Indonesia, meskipun kasus melonjak cukup tinggi, namun BOR masih terkendali," kata Jokowi dalam keterangan resminya yang disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (3/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data harian yang dirilis Satgas Covid-19 per hari ini, Kamis (3/2) mencatatkan penambahan kasus Covid-19 baru sebanyak 27.197 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 5.993 kasus, dan 38 kasus meninggal baru.
Secara kumulatif, total kasus mencapai 4.414.483. Dari jumlah itu sebanyak 4.154.797 orang dinyatakan pulih, 115.275 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 144.411 orang lainnya meninggal dunia.
"Lonjakan ini sudah diperkirakan dan diantisipasi oleh pemerintah dengan kesiapan-kesiapan kita yang sudah jauh lebih baik dibanding tahun-tahun lalu, baik dari segi RS, obat-obatan, oksigen, isolasi, dan tenaga kesehatan, kondisi rumah sakit masih terkendali," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku telah memerintahkan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menko Perekonomian Airlangga Hartato untuk mengevaluasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Perintah ini menyusul lonjakan kasus covid yang terus merangkak naik.
"Segera mengevaluasi level PPKM. Saya juga meminta gubernur, bupati dan walikota beserta jajaran pemda dibantu TNI-Polri untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dilaksanakan oleh masyarakat, dan vaksinasi terus dijalankan dan dipercepat," pungkasnya.
(dmi/ain)