Gunung Anak Krakatau (GAK) erupsi pada Kamis (3/2), pukul 16.15 WIB. Ketinggian embusan abu vulkanik mencapai 200 meter di atas puncak, atau 357 meter dari permukaan laut (Mdpl).
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur laut. Hembusan Menerus tidak terdengar dentuman," demikian keterangan dari Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau.
Aktivitas vulkanis gunung yang berada di laut Selat Sunda itu pun disaksikan sejumlah warga di Lampung Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dendy, salah seorang warga yang tinggal di sekitar pesisir pantai di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan mengaku melihat jelas kepulan asap tebal dari Gunung Anak Krakatau.
"Aktivitas warga sejak sore tadi hingga malam ini, biasa saja dan tidak terlalu khawatir mengenai erupsi GAK tersebut,"kata dia kepada CNNIndonesia.com, Kamis malam.
Hal senada juga dikatan oleh Imam, seorang warga lainnya yang tinggal di pesisir pantai di Kecamatan Rajabasa.
Menurut Dendy, soal erupsi GAK memang sudah sering dan warga sudah biasa mengenai hal itu.
Lihat Juga : |
Aroma bau belerang, kata Dendy, memang terasa juga tadi meskipun intensitasnya tak sering.
"Kalau bau belerang, hanya sesekali saja bang tercium dan itu juga jika dibarengi sama hembusan angin. Alhamdulillah, warga tidak khawatir dan tetap tenang," katanya.
Petugas Pos Pantai GAK Lampung, Andi Suandi, pun mengonfirmasi mengenai aktivitas vulkanis Gunung Anak Krakatau tersebut.
"Dari pengamatan di Pos Pantau GAK, tinggi kolom abu GAK teramati kurang lebih 200 meter dari puncak," ujar Andi saat dihubungi.
Ia mengatakan kolom abu tersebut, berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur laut atau menuju ke arah Pulau Jawa. Tapi dari pantauan itu, Ia tidak mendengar adanya suara dentuman dari erupsi GAK tersebut.
"Kalau soal suara dentuman, saya belum dapat suara dentuman itu dan mengenai kolom abu mengarah ke Pulau Jawa,"kata dia.
Ia menambahkan, erupsi yang terjadi pada GAK, tidak terdampak bahaya maupun kerusakan karena skalanya masih kecil. Namun Ia tetap meminta kepada masyarakat sekitar pesisir pantai, untuk tetap waspada dan selalu memantau aplikasi Magma Indonesia.
"Sekarang ini, status GAK berada pada status level 2 waspada, yakni dengan rekomendasi warga tidak boleh mendekati GAK dalam radius 2 Km dari kawah," katanya.
Sebagai informasi, Gunung Anak Krakatau terletak di KabKota Lampung Selatan, Lampung. Gunung ini berada di lautan Selat Sunda, dan menjadi salah satu gunung api aktif di lingkaran api (ring of fire) Indonesia.