Aksi Kamisan Debut di Bangkok, Jadi Bagian Milk Tea Alliance
Aksi Kamisan untuk pertama kalinya diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada Kamis (3/2). Aksi dilakukan di depan kantor Kedutaan Besar Rakyat Indonesia (KBRI) di Bangkok.
Pegiat Kamisan sekaligus anggota KontraS, Ahmad Sajali, menuturkan aksi tersebut merupakan bagian dari gerakan Milk Tea Alliance-- aliansi pro demokrasi berbasis kaum muda di Hong Kong, Taiwan, Thailand, Myanmar, Indonesia, dan sejumlah negara lainnya.
"Satu hal terus akhirnya dengan adanya aliansi atau gerakan Milk Tea yang akhirnya jadi semangat di kawasan Asia Tenggara yang terjadi setidaknya ada concern serupa berupa kudeta di Myanmar dan juga situasi demokrasi yang menurun di Thailand serta Reformasi Dikorupsi dan Omnibus Law di Indonesia setidaknya 2-3 tahun terakhir," ujar Jali, Kamis (3/2).
"Jadi, semangat itu yang akhirnya melahirkan gerakan Milk Tea dan akhirnya dirasa juga perlu untuk ada pertautan isu soal pelanggaran HAM berat dan concern-concern sosial politik di Indonesia lainnya untuk disuarakan oleh WNI yang ada di Thailand," sambungnya.
Jali menuturkan setidaknya ada lima isu yang digaungkan dalam aksi tersebut. Di antaranya penolakan UU Ibu Kota Negara yang baru saja disahkan, penyiksaan dan perbudakan di Langkat, Sumatera Utara, tuntutan penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu dan hari ini.
Kemudian tuntutan agar RUU Penghapusan Kekerasan Seksual segera disahkan, serta tuntutan terhadap pemerintah Indonesia dan pemerintah di negara-negara Asia Tenggara untuk menyelesaikan berbagai pelanggaran HAM di Myanmar.
"Kita mengharapkan kolektivitas dan keberlanjutan dari inisiatif-inisiatif ini," ucap Jali.
Aksi Kamisan digagas oleh Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan, di dalamnya termasuk keluarga korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Aksi ini dilakukan kali pertama pada 18 Januari 2007.
Di Jakarta, mereka selalu melakukan aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, setiap Kamis sore. Namun, kini, aksi dengan simbol pakaian dan payung hitam itu telah menyebar ke sejumlah daerah seperti Bandung, Yogyakarta, bahkan Kalimantan.
Sudah 15 tahun aksi berjalan, asa terus dijaga meski keadilan belum kunjung tiba.
(ryn/agn)