Luhut: 69 Persen Pasien Meninggal Belum Vaksin Sejak Omicron Merebak

CNN Indonesia
Senin, 07 Feb 2022 13:08 WIB
Dari 357 pasien meninggal dari sejak omicron merebak, 42 persen memiliki komorbid, 44 persen lansia, dan 69 persen belum vaksinasi lengkap.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau percepatan pemenuhan vaksin kepada lansia dan kelompok yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau percepatan pemenuhan vaksin kepada lansia dan kelompok yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

Luhut merinci, sejak Omicron merebak, sebanyak 69 persen pasien terpapar yang belum melakukan vaksin, meninggal dunia. Kelompok tersebut dari orang yang memiliki penyakit bawaan dan lansia.

"Data menunjukkan 69 persen belum divaksin meninggal di angka terakhir ini. Mayoritas pasien dirawat berat kritis dan meninggal para lansia. Lansia kalau belum vaksin, cepat vaksin sekarang," perintah Luhut dalam keterangan resminya, Senin (7/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut juga memperingatkan kepada kelompok yang kerap menyerukan gerakan anti-vaksin terhadap dirinya atau masyarakat agar bertanggung jawab jika ada yang meninggal karena terpapar dengan gejala berat akibat tidak melakukan vaksin.

"Saya mohon orang-orang yang menggunakan atau dirinya untuk menganjurkan jangan vaksinasi, anda bertanggung jawab di komunitasmu kalau ada orang yang meninggal karena tidak di vaksin. Kita bicara pakai data," tegas Luhut.

Luhut menjelaskan, jumlah kematian pasien yang belum melakukan vaksin sebanyak 357 pasien semenjak terdeteksinya varian Omicron.

"Dari data ini saya minta dipegang betul dan minta perhatian terutama orang yg menganjurkan tidak vaksin. Dari 357 pasien meninggal dari sejak omicron jalan, 42 persen memiliki komorbid. 44 persen lansia. Ini yang ingat 69 persen belum vaksinasi lengkap. Jadi kelompok komorbid, hipertensi, diabetes," terangnya.

(dhf/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER