Cuaca buruk dan gelombang tinggi menerjang Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, dalam dua hari terakhir. Kondisi ini membuat kapal-kapal sulit bersandar dan membutuhkan waktu lama.
"Ini sudah berjalan beberapa hari, mulai dari hari Selasa malam sampai dengan saat ini, cuaca masih buruk," kata GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Hasan Lessy, Kamis (10/2).
Hasan mengaku beberapa kali meminta kapal untuk pindah dermaga agar bisa melabuh. Saat cuaca buruk, kapal sulit bersandar di Dermaga Eksekutif ataupun Dermaga VII lantaran tidak ada pemecah gelombang untuk menahan arus laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hasan, saat ini ketinggian gelombang antara 1,5 meter hingga 2,5 meter. Kemudian kecepatan angin mencapai 30 knot per jam.
"Kegagalan dari kapal sandar akibat cuaca, namun kita lihat ada beberapa dermaga yang bisa untuk sandar, salah satu di Dermaga 6 (eksekutif) jika terjadi gagal sandar dan koordinasi dengan BPTD maka dialihkan bongkar di dermaga lain," ujarnya.
Lebih lanjut, Hasan mengatakan cuaca buruk yang menerjang Pelabuhan Merak juga menyebabkan antrean kendaraan mengular keluar pelabuhan. Hal ini lantaran waktu bersandar kapal semakin lama.
Pihaknya pun menambah kapal menjadi 25 unit untuk mengurangi antrean kendaraan di luar Pelabuhan Merak.
"Kapal yang ditambah melihat dari kondisi ini, kami akan menambah kapal yang besar-besar dan drafnya lebih tinggi," katanya.
Cuaca ekstrem di perairan Merak sejak sepekan terakhir ini juga membuat kapal tanker SWR 1801. Cuaca buruk ini juga merusak sejumlah fasilitas di Pelabuhan Merak.
(ynd/fra)