Mabes Polri Kirim Tim Usut Penembakan Warga Tolak Tambang Sulteng

CNN Indonesia
Senin, 14 Feb 2022 12:26 WIB
Tim dari Divisi Propam Mabes Polri turut dikirim ke Sulteng untuk mengusut penembakan warga yang sedang berdemo menolak tambang emas di Parigi Moutong.
Kadivhumas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ingin kasus penembakan saat warga berdemo di Sulteng diusut tuntas(CNN Indonesia/Michael Josua Stefanus)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim dari Divisi Propam Mabes Polri diterjunkan untuk membantu penyelidikan tewasnya seorang pendemo bernama Erfaldi alias Aldi (21) diduga akibat terkena tembakan saat demonstrasi menolak tambang emas di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Sejauh ini ada 4 anggota polisi yang diperiksa propam terkait pelanggaran disiplin dalam menjaga aksi demonstrasi.

"Dan hari ini terkait perintah bapak Kapolri memerintahkan satu tim dari Divisi Propam juga dibackup dari tim Divisi Humas Polri untuk langsung berangkat ke Sulteng dan Parigi Moutong," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin (14/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi mengatakan tim tersebut bakal membantu penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Bidang Propam Polda Sulawesi Tengah.

Tim Labfor dari Polda Sulteng juga hari ini didatangkan untuk mengungkap peristiwa itu secara tuntas.

"Ini komitmen kami dan secepatnya, perintah pimpinan Polri untuk kasus tersebut diungkap setuntas-tuntasnya," ujarnya.

"Siapapun yang bersalah komitmen kami akan kami tindak tegas," imbuh Dedi.

Diketahui, seorang warga Desa Tanda, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, bernama Erfaldi alias Aldi (21) tewas tertembak saat polisi membubarkan unjuk rasa penolakan kegiatan tambang emas PT Trio Kencana.

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Rudy Sufahriadi menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban dan menyatakan akan menyelidiki kasus tersebut.

"Sangat disayangkan insiden ini. Namun kami bekerja profesional, siapa pun bersalah akan kami hukum sesuai aturan dan perundang-undangan berlaku," kata Rudy seperti dikutip Antara, Minggu (13/2).

Sebanyak empat personel kepolisian diperiksa dan senjata disita oleh Propam dalam rangka penyelidikan atas tewasnya pedemo tersebut.

"Tadi yang diperiksa sudah empat orang, kemudian seluruh seluruh senpi-senpi pendek dikumpulkan oleh Kabid Propam dan dilakukan pengecekan peluru dari mana," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didit Supranoto saat dihubungi, Minggu (13/2).

Demo penolakan tambang emas itu dilakukan masyarakat mengatasnamakan Aliansi Rakyat Tani (Arti) Koalisi Gerak Tambang.

Dalam aksinya, massa menuntut Pemerintah Sulteng menutup tambang emas milik PT Trio Kencana yang memiliki lahan konsesi di Kecamatan Kasimbar, Toribulu, dan Tinombo Selatan.

(dis/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER