Mars dan Hymne KPK Dibikin Istri, Firli Harap Jadi Inspirasi

CNN Indonesia
Kamis, 17 Feb 2022 14:17 WIB
Mantan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang menganggap lagu Mars & Hymne KPK tak ada guna dan merupakan seremoni yang tidak pada tempatnya.
Ketua KPK Firli Bahuri. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri berharap lirik lagu Mars dan Hymne KPK yang dibuat istrinya, Ardina Safitri bisa menjadi inspirasi bagi insan lembaga antirasuah dalam bekerja memberantas korupsi.

"Lirik dalam lagu ini diharapkan bisa menjadi inspirasi seluruh insan KPK dalam bekerja dan menguatkan kecintaan kita pada bangsa Indonesia," ujar Firli melalui keterangan tertulis, Kamis (17/2).

KPK sudah mendapatkan hak cipta atas lagu Mars & Hymne KPK. Penyerahan hak cipta diberikan secara langsung oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H Laoly, di Gedung Penunjang KPK, hari ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses itu dilakukan sebagai pengesahan hak intelektual atas kedua lagu tersebut untuk ditetapkan menjadi bagian dari identitas kelembagaan.

Dina, sapaan akrab istri Firli, mengaku bangga telah memberikan sumbangsih terhadap kerja-kerja pemberantasan korupsi melalui lagu.

"Kebanggaan bagi seorang warga negara adalah bisa turut berbakti dan berkontribusi, sekecil apa pun, sesederhana apa pun, demi ikut memajukan dan menyejahterakan bangsanya, salah satunya melalui pemberantasan korupsi," terang Dina.

Dinilai tak Berguna

Mantan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang menganggap lagu Mars & Hymne KPK tak berguna. Menurut dia, pembuatan lagu itu merupakan agenda seremonial yang tidak pada tempatnya.

"Kalau ada gunanya silakan saja, tapi kalau saya lihat itu useless. Bukan itu esensinya. Memang di setiap organisasi ada untuk membangkitkan semangat dari dalam, tapi biasanya mars-mars dalam pengalaman menunjukkan menjadi seremoni biasa saja," kata Saut kepada CNNIndonesia.com saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (17/2).

Ia mengatakan KPK tidak butuh seremoni. Ia meminta agar pimpinan KPK jilid V terutama Firli untuk bisa menjaga nilai-nilai yang sudah menjadi budaya KPK, di antaranya terkait integritas dan sederhana.

"Yang penting itu kecepatan dan ketepatan dalam rangka proses hukum karena korupsi ampun-ampunan ini enggak ada yang berubah, kemudian KPK hanya leha-leha mengarang lagu, itu enggak pada tempatnya," ucap Saut.

(ryn/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER