Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi ruang lebar pada komunitas untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang-ruang publik di wilayah DKI, termasuk untuk kegiatan komunitas dongeng edukasi anak-anak.
Salah satu aksi optimalisasi pemanfaatan ruang publik dilakukan dengan memfasilitasi kegiatan dongeng oleh pendongeng anak-anak, Paman Gery, di Taman Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), Taman Sawo, Cipete Utara, Jakarta Selatan, Minggu (6/2) dan Taman RW 07 Patal Senayan, Grogol Utara, Jakarta Selatan, Minggu (20/2).
Kegiatan dongeng Paman Gery mengusung tema Jakarta 4.0: Cerita Kota Kita, #TetapWaspada agar #AmandiSekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara tersebut dilakukan secara online melalui live streaming IG Live, yaitu akun @beritajakarta, @dkijakarta, @paman_gery, @dongenpamangery, dan @temanceritaku dengan melakukan protokol kesehatan ketat sebagai antisipasi penambahan kasus positif COVID-19.
Dongeng ini memberikan pemahaman kepada siswa, guru, dan orang tua dalam menjaga protokol kesehatan di sekolah selama pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung, yang didahului dengan cerita untuk mencintai lingkungan.
Kegiatan ini turut menggawangi penyempurnaan salah satu fitur di aplikasi Jakarta Kini (JAKI) yang akan meluncurkan fitur pendaftaran dan penggunaan ruang publik guna memberi kemudahan pada masyarakat.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania menyampaikan dalam waktu dekat, warga dan komunitas dapat secara langsung memanfaatkan ruang-ruang publik di DKI Jakarta dengan mendaftar melalui aplikasi JAKI.
"Melalui fitur komunitas di JAKI yang akan kami luncurkan dalam waktu dekat, warga dan komunitas bebas kapan saja mendaftarkan, memilih ruang terbuka, dan melakukan berbagai kegiatan. Ini bentuk demokrasi pemakaian ruang publik dan fasilitasi pemprov bagi warga dan komunitas", jelas Atika.
Namun, Atika mengingatkan, syaratnya yaitu harus tetap memperhatikan protokol kesehatan 6M.
Gery Puraatmadja, sebagai seorang penggerak komunitas dan pendongeng anak-anak yang dikenal juga sebagai Paman Gery, menyambut positif ide penggunaan ruang publik bagi komunitas dan warga kota.
"Ini sejalan dengan konsep Jakarta 4.0 di mana warga mempunyai kebebasan beraktivitas di ruang publik seperti yang dicetuskan oleh Gubernur Anies Baswedan. Ruang publik akan menjadi tempat pembelajaran yang menyenangkan bagi anak anak," ujar Gery.
Sebelumnya, kegiatan fasilitasi komunitas juga telah digelar melalui komunitas Eco Enzyme Nusantara yang melakukan sosialisasi pengolahan limbah organik menjadi eco enzyme di Taman Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (23/1) lalu.
Ke depan, kegiatan komunitas seperti ini secara rutin akan digelar di ruang-ruang publik lainnya di DKI Jakarta. Hal ini sejalan dengan visi Jakarta 4.0 di mana kolaborasi antara warga dan pemerintah kota menjadi salah satu landasan pembangunan demi kemajuan, kenyamanan, serta perbaikan taraf hidup warga dan kotanya.
Ruang Ketiga Publik
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta menghadirkan Ruang Publik yang nyaman bagi warganya untuk beraktivitas maupun berinteraksi. Hal itu sudah menjadi prioritas dan salah satu ukuran pencapaian kinerja Pemprov DKI Jakarta.
Anies melanjutkan, penataan kota pun melibatkan seluruh komponen masyarakat melalui kolaborasi, sehingga sesuai dengan konsep City 4.0. Hal itu juga termasuk pembangunan taman sebagai ruang terpadu bermain dan belajar untuk anak. Pemerintah bertindak sebagai kolaborator.
Adapun, Pemprov DKI Jakarta menargetkan penyediaan Taman Maju Bersama sebanyak 86 lokasi. Sebanyak 41 lokasi pembangunan dan 45 lokasi penataan berasal dari taman yang sudah ada.
Hingga saat ini terdapat 57 Taman Maju Bersama yang sudah bisa dimanfaatkan warga untuk beraktivitas. Kemudian, 12 Taman Maju Bersama sedang dalam tahap pembangunan.
(aor)