Polisi Tangkap Pemberi Perintah dan Eksekutor Pengeroyokan Ketum KNPI

Polisi menangkap tiga pelaku pengeroyokan terhadap Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama.

Diketahui, Haris menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang tak dikenal di parkiran sebuah restoran di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/2) kemarin.

"Pelaku yang berhasil ditangkap tiga orang dalam kurun waktu kurang dari 1x24 jam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan dalam konferensi pers, Selasa (22/2).

Ketiga pelaku yang ditangkap yakni MS, JT, dan SS. Ketiganya memiliki peran masing-masing dalam kasus pengeroyokan ini.

Lihat Juga : Ketum KNPI Hadiri Sidang Ferdinand Hutahaean dengan Wajah Babak Belur

Disampaikan Zulpan, pelaku MS dan JT berperan sebagai eksekutor dalam kasus ini. Sementara pelaku SS berperan memberikan perintah atas pengeroyokan tersebut.

Sedangkan dua pelaku lain yang masih buron berinisial A dan I. Keduanya, juga berperan sebagai eksekutor dalam pengeroyokan terhadap Haris.

Atas perbuatannya, para pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan Pasal 170 ayat 2 KUHP dengan ancaman pidana 9 tahun penjara. Sementara tersangka SS turut dikenakan Pasal 55 KUHP karena memberikan perintah atas aksi pengeroyokan.

Sebagai informasi, Haris Pertama dikeroyok oleh sejumlah orang tak dikenal saat turun dari mobilnya di parkiran sebuah restoran di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/2) kemarin.

Pengeroyokan itu kemudian dilaporkan oleh Haris ke Polda Metro Jaya. Laporan itu terdaftar dengan nomor Laporan itu teregister dengan nomor LP/B/928/II/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA, tanggal 21 Februari 2022.

Lihat Juga : Ketum KNPI: Pelaku Orang Suruhan untuk Bunuh Saya

Terkait pengeroyokan yang dialaminya itu,Haris menduga bahwa ada orang yang menjadi dalang di balik peristiwa tersebut. Ia pun meminta kepada aparat kepolisian untuk segera menangkap para pelaku.

"Saya yakin saya tidak pernah punya masalah dengan orang-orang tersebut, saya yakin ada dalang di belakang permasalahan ini. Saya yakin orang-orang ini hanya dipergunakan oleh seseorang untuk menghabisi saya," kata Haris di Polda Metro Jaya, Senin (21/2) malam.