Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan pengalihan arus lalu lintas di depan Kedutaan Besar India terkait aksi 2502 masih bersifat situasional.
Aksi 2502 itu digelar oleh PA 212 pada Jumat (25/2) hari ini sebagai bentuk solidaritas untuk umat Muslim India.
"Pengalihan arus situasional melihat perkembangan jumlah massa dan situasi," kata Sambodo saat dikonfirmasi, Jumat (25/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambodo belum menjelaskan lebih lanjut soal rekayasa arus lalu lintas jika mesti dilakukan penutupan jalan. Ia hanya menyampaikan bahwa aksi demo akan digelar mulai siang nanti.
"Rencana nanti di Kuningan, setelah Jumatan," ucap Sambodo.
Terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin menegaskan bahwa aksi 2502 jadi digelar pada hari ini.
"Insyaallah hari ini jadi," kata Novel.
Sebelumnya, Novel menyampaikan ada beberapa tuntutan dalam aksi tersebut. Pertama, meminta pemerintah menghapus aturan pelarangan hijab bagi umat Islam di India.
Kemudian, meminta kepada pemerintah RI untuk memutuskan hubungan diplomatik bila India tidak menghentikan aturan pelarangan jilbab.
"Meminta kepada pemerintah Indonesia agar pro aktif terhadap pembelaan terhadap umat Islam di India," kata Novel kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/2).
India menjadi sorotan setelah diduga menerapkan kebijakan yang mendiskriminasi umat Muslim di negara itu.
Sejumlah siswi di India sempat menggelar demonstrasi dengan belajar di luar sekolah karena tak diperbolehkan masuk gedung jika memakai kerudung atau hijab.
Bank India, UCO Bank's Mansoor Chowk, di Begusarai Bihar juga diduga menolak melayani seorang wanita karena dia mengenakan hijab.
(dis/wis)