Kemenkes Evaluasi Awal Maret sebagai Puncak Gelombang 3 Covid

CNN Indonesia
Jumat, 25 Feb 2022 18:37 WIB
Ilustrasi. Suasana pelayanan di IGD RSUD dr. Chasbullah Abdul Majid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 3 Februari 2022. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menilai prediksi awal puncak gelombang tiga penularan virus corona di Indonesia yang semula disebut bakal terjadi Februari- awal Maret masih perlu dievaluasi.

Nadia mengakui kasus Covid-19 saat ini--yang dipicu oleh gelombang varian Omicron--telah melampaui jumlah kasus tertinggi pada gelombang Delta pada medio tahun lalu. Namun, menurut pihaknya, jumlah kasus saat ini masih berpotensi melonjak.

Pasalnya, kata Nadia, kasus Covid-19 selalu mengalami lonjakan setelah adanya libur panjang. Nadia berpendapat, pola tersebut bisa saja terulang lagi.

"Artinya sesuai prediksi bahwa akhir Februari ini dan awal Maret merupakan puncak kasus itu mungkin itu yang masih perlu dievaluasi," kata Nadia dalam diskusi daring, Jumat (25/2).

"Karena potensi peningkatan kasus bisa terjadi karena mengingat dalam beberapa hari ke depan bakal ada libur panjang yang kita tahu bahwa libur panjang selalu berpotensi terhadap peningkatan kasus," imbuhnya.

Nadia berkata, tren kasus di beberapa provinsi di Jawa-Bali (Jabal) memang mengalami penurunan. Beberapa di antaranya di Jawa Barat, Yogyakarta, Banten dan Jawa Tengah.

"Sementara di DKI sendiri sudah terjadi penurunan kasus secara signifikan dan positivity rate yang cenderung menurun," ucapnya.

Namun demikian, di beberapa provinsi di luar Pulau Jawa- Bali justru tren kasus Covid-19 mengalami kenaikan. Beberapa provinsi yang dimaksud yakni Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Utara

"Ini yang mungkin kita waspadain untuk terjadinya peningkatan kasus pasca puncak kasus yang terjadi di Jawa Bali yang biasanya terjadi 3-4 minggu setelah kasus puncak di Jabal," ujarnya.

Diketahui, Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19 sejak varian Omicron dilaporkan di Jakarta pada 16 Desember 2021. Pemerintah juga telah memprediksi lonjakan kasus mencapai puncak pertengahan Februari.

(yla/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK