Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para praktisi teknologi informasi asal Indonesia yang kini sedang bekerja di luar negeri untuk segera pulang ke Indonesia.
Permintaan itu disampaikan Jokowi saat menggelar dialog dengan Head of Analytics, Platform and Regional Bussiness Grab Singapura Ainun Najib, Software Engineer Google UK Chairuni Aulia, dan Technology Lead of SeaMoney Singapura Rangga Garmastewira secara daring pada Selasa (1/3).
"Harapan saya pulang semua saja lah, pulang. Di sini banyak. Ada opportunity dan perusahaan gede di sini ada semuanya," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menyatakan peluang perkembangan teknologi digital di Indonesia terbuka lebar. Bahkan, Ia mengatakan potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai Rp4.530 triliun di tahun 2030 mendatang.
"Ini gede sekali. Perhitungan itu enggak meleset jauh-jauh," kata Jokowi.
Jokowi juga sempat menanyakan kepada Ainun dan Rangga pertimbangan apa saja agar mereka mau pulang ke Indonesia.
Ainun lantas menjawab ada dua kunci, yakni peluang dan stabilitas agar para diaspora Indonesia praktisi teknologi mau kembali ke Indonesia.
"Kuncinya dua. Opportunity dan stability. Indonesia punya opportunity. Stability agak tricky, ada pertimbangan keluarga, karier. Kalau saya pertimbangan soal pendidikan anak-anak, health care. Itu yang mungkin masih bisa diperbaiki di Indonesia," kata Ainun.
Meski belum kembali ke Indonesia, Ainun menilai para praktisi teknologi asal Indonesia di luar negeri kerap berkontribusi bagi bangsa selama ini. Di antaranya mereka kerap memberikan pelbagai referensi, masukan dan eksekusi pelbagai program meski dari jauh.
"Misalnya saya bentuk 'kawal-kawalan itu anak-anak diaspora juga. Meski fisik tak kembali, tapi hati di Indonesia," kata dia.
Sebelumnya, Jokowi sempat meminta agar Ainun 'pulang kampung' ke Indonesia dalam acara Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1).
Nama Ainun Najib dikenal tak hanya sebagai kader NU. Ainun juga dikenal sebagai inisiator platform Kawal Pemilu dan KawalCovid-19. Di Indonesia, platform KawalCovid-19 banyak menjadi rujukan pendataan Covid-19 sejak Maret 2020, bahkan digunakan sebagai bahan pemberitaan
(rzr/gil)