RK Prediksi Positif Covid Jawa Barat Turun Drastis Pertengahan Maret

CNN Indonesia
Selasa, 01 Mar 2022 18:00 WIB
Ilustrasi Covid-19 di Jawa Barat. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melaporkan kondisi kasus harian Covid-19 di wilayahnya mengalami penurunan setelah melewati fase puncak pada Februari 2022.

Di sisi lain, pria yang akrab disapa Emil itu juga menyambut wacana pemerintah pusat mengganti status pandemi Covid-19 menjadi endemi.

"Setelah berhari-hari kemarin ranking satu, kemarin (kasus Covid-19) kita sudah turun. Terakhir kemarin di 3 ribuan sekian dari sebelumnya belasan ribu," katanya di Kota Bandung, Senin (1/3).

Menurut Emil, Jabar akan mengalami penurunan kasus secara drastis pada pertengahan Maret mendatang.

"Feeling kita pertengahan Maret, kalau perhitungan matematis ya," ucapnya.

"Itu tren turun kita akan sangat baik sehingga yang penting sama saja warga tolong titip prokes saja," ujar Emil menambahkan.

Selain itu, Emil mengatakan bed occupancy rate (BOR) keterisian tempat tidur rumah sakit penanganan Covid-19 di Jabar sudah menurun dibandingkan periode Januari-Februari.

"Kita monitor rumah sakit masih sangat terkendali, di angka sekitar 30 persen," cetusnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan tren pertambahan kasus harian Covid-19 mengalami penurunan selama tiga pekan terakhir. Bahkan, beberapa daerah diklaim telah melewati puncak Omicron.

Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kasus aktif tercatat mengalami penurunan 10 persen, atau sebanyak 19.200 kasus, dari 573.898 kasus kemarin menjadi 554.698 kasus hari ini.

"Beberapa provinsi sudah mulai mengkonfirmasi penurunan kasus harian dan perawatan pasien selama tiga minggu terakhir ini seperti DKI Jakarta, Banten, Bali, Maluku, Papua, dan NTB," kata Nadia dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/3).

Kemenkes juga kini tengah memantau provinsi lain yang sudah melandai dalam satu minggu terakhir. Beberapa provinsi itu di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan.

Sementara itu, menanggapi wacana Menteri Kesehatan (Menkes) terkait mengubah status pandemi jadi endemi, Emil mengaku belum mendapat arahan resmi soal wacana tersebut.

"Kan kita rapat rutin, cuma urusan Covid-19 ini kita satu komando. Apapun statement pusat pasti akan kita tindak lanjuti," tuturnya.

Lebih jauh Emil menuturkan, bila endemi sudah dinyatakan resmi, masyarakat tak perlu lagi mengenakan masker. Selanjutnya, Covid-19 dapat dianggap sebagai penyakit umum seperti flu.

"Endemi artinya penyakit tidak hilang, tapi orang tidak perlu lagi panik seperti pandemi. Seperti kalau Anda semua kena kayak flu kan tinggal makan obat, istirahat, dua tiga hari sembuh," kata Emil.

Nah covid nanti akan begitu, karena Omicron tingkat fatalitasnya hanya dua kali lipat dari flu. Kalau delta 13 kali lipat, makanya yang fatal meninggal banyak," pungkasnya.

(hyg/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK