Bencana longsor dan banjir bandang melanda 13 titik di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) pada Senin (1/3) malam hingga subuh. Pada pekan lalu wilayah Pasaman Barat diguncang gempa bumi magnitudo 6,2.
Semua titik longsor terjadi di sepanjang jalan Rimbo Kejahatan Kajai. Akibatnya arus lalu lintar dari Simpang Empat menuju Talu putus total.
Pantauan CNNIndonesia.com di Limpako, Nagari Kajai, longsor menyebabkan badan jalan runtuh sehingga tak bisa dilalui oleh kendaraan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini tim sedang membersihkan material longsor yang terjadi pada Senin (1/2) malam," kata Komandan Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Pasaman Barat, Letkol Kav. Hery Bakty di Simpang Empat, Selasa (1/3).
Pihaknya saat ini masih berupaya membersihkan material longsor, kemudian di titik jalan yang terban tim berencana akan membuat jalan darurat agar jalan itu bisa kembali dilewati kendaraan.
Menurut Hery bencana longsor dan banjir bandang disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi pada Senin (28/2) sore hingga malam. Apalagi Nagari Kajai merupakan daerah paling terdampak gempa bumi magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (25/2).
"Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan banjir dan longsor susulan karena kontur tanah masih rawan," jelas Hery.
Sebelumnya, banjir bandang yang melanda Nagari Kajai menyebabkan sebanyak lima orang warga terjebak longsor.
Kepala Kantor SAR Padang, Asnedi mengatakan seluruh korban berhasil dievakuasi pada pukul 05.08 WIB. Proses evakuasi berlangsung dramatis karena kondisi yang sulit.
"Material longsor yang memenuhi badan jalan dan hujan deras menyulitkan proses evakuasi," ujarnya.
Kelima korban awalnya hendak menuju ke Kajai, namun di tengah jalan akibat hujan deras sejak sore hari membuat material dari perbukitan di pinggir tebing berbatasan menutup akses jalan mereka baik di depan dan belakang mobil mereka.
Seluruh korban dievakuasi dalam kondisi selamat meski proses evakuasi berlangsung cukup lama. Salah satu korban juga merupakan anak kecil yang akhirnya digendong oleh Tim SAR.
(nya/dal)