NasDem: Kepuasaan Kinerja Jokowi Jangan Jadi Dalih Tunda Pemilu 2024

CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2022 01:40 WIB
Politikus NasDem menegaskan partainya tidak mendukung wacana penundaan Pemilu 2024, apalagi memperpanjang jabatan presiden 3 periode.
Politikus NasDem menegaskan partainya tidak mendukung wacana penundaan Pemilu 2024, apalagi memperpanjang jabatan presiden 3 periode. (Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus Partai NasDem, Saan Mustopa, meminta hasil survei tingkat kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo tidak dijadikan dalih wacana penundaan Pemilu 2024.

Saan mengatakan sebagai salah satu pendukung Jokowi, NasDem senang dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi. Namun, menurutnya, hal itu tak bisa menjadi dalih menunda Pemilu 2024 maupun memperpanjang masa jabatan Jokowi hingga tiga periode.

"Dari sisi kepuasan tentu kita apresiasi dan kita dukung, tapi di sisi lain jangan dimanipulasi seakan-akan kepuasan berbanding lurus dengan kehendak yang puas itu ingin penundaan (Pemilu 2024). Ini juga catatan, supaya tidak ada istilahnya pembelokan terkait dengan soal tingkat kepuasaan," kata Saan dalam diskusi rilis hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), Kamis (3/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hasil survei LSI, diketahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi masih tinggi meski cenderung menurun. Saat ini, tingkat kepuasan masyarakat berada di angka 66,3 persen.

Survei dilaksanakan 25 Februari 2022 hingga 1 Maret 2022. Survei melibatkan 1.197 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error kurang lebih 2,89 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Saan mengatakan partainya tegas menolak usulan penundaan Pemilu 2024. Menurut dia, sesuai instruksi Ketua Umum Surya Paloh, sikap NasDem akan taat dengan konstitusi.

"Bahwa konstitusi memang mengharuskan bukan hanya pemilu berlangsung periodik lima tahunan sekali, tapi juga memang menekankan masa jabatan yang cuma dua periode," ujar Saan.

"Bapak Surya Paloh menyampaikan bahwa di situ walau misalnya kecintaan, ketulusan terhadap Pak Jokowi, mengapresiasi Pak Jokowi dengan segala kehebatannya, tapi konstitusi membatasi," imbuhnya.

Wacana penundaan Pemilu 2024 kembali mencuat. Sejumlah ketua umum partai politik telah menyampaikan hal ini.

Mulanya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang melontarkan pertama kali usulan tersebut. Usulan itu kemudian disambut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang juga menyampaikan hal serupa.

(dmi/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER