PPKM Jawa-Bali Berakhir: Tren Kasus Positif Menurun, Kematian Naik

CNN Indonesia
Senin, 07 Mar 2022 07:10 WIB
PPKM Jawa-Bali periode 1-7 Maret menunjukkan tren penurunan kasus positif namun ada kenaikan tren kematian.
Aktivitas warga di masa PPKM. (Foto: CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di Jawa-Bali yang dimulai sejak 1 Maret, berakhir hari ini, Senin (7/3). Sementara PPKM di luar Jawa-Bali baru akan berakhir pada 14 Maret.

Pada PPKM sepekan terakhir di Jawa-Bali, terdapat peningkatan jumlah daerah yang berada pada Level 4. Dari yang semula 4 daerah menjadi 7 daerah yaitu Kota Cilegon, Kota Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Tegal, Kota Salatiga, Kota Magelang, dan Kota Madiun.

Peningkatan juga terjadi pada Level 3, yakni dari 99 daerah menjadi 108 daerah. Sedangkan untuk daerah pada Level 2 mengalami penurunan dari 25 daerah menjadi 13 daerah, dan masih belum ada daerah yang masuk kategori PPKM Level 1 di wilayah Jawa-Bali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun pembatasan kegiatan masyarakat tidak mengalami perubahan dalam masa perpanjangan PPKM Jawa-Bali sepekan terakhir. Misalnya, aturan perkantoran atau kegiatan sektor non-esensial dapat beroperasi 25 persen WFO bagi pegawai yang sudah divaksin.

Fasilitas umum seperti area publik, taman umum, tempat wisata umum dan area publik lainnya di daerah PPKM Level 4 boleh dibuka dengan kapasitas maksimal 25 persen.

Selain itu, pasar rakyat yang menjual barang non-kebutuhan sehari-hari hanya dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 50 persen dan jam operasional sampai dengan pukul 20.00 waktu setempat.

Aturan pembatasan kegiatan di tempat umum juga tetap mensyaratkan bukti sertifikat vaksinasi untuk anak-anak usia 6 sampai dengan 12 tahun.

Hal itu seiring juga dengan kebijakan percepatan vaksinasi yang perlu dilakukan bagi daerah-daerah yang capaiannya masih di bawah 70 persen untuk dosis pertama dan di bawah 50 persen dosis kedua.

Selanjutnya, berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 21-27 Februari jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 dalam sepekan berjumlah 341.889 kasus. Sementara pada periode 28 Februari-6 Maret, penambahan kasus Covid-19 mingguan menurun menjadi 209.331 kasus.

Namun demikian, kondisi kenaikan kasus terjadi pada jumlah kasus kematian warga akibat Covid-19. Tercatat selama periode 21-27 Februari, jumlah kumulatif kasus kematian Covid-19 sebanyak 1.708 kasus.

Sementara pada periode 28 Februari-6 Maret, kasus mingguan kematian meningkat menjadi 2.099 kasus atau naik 22,89 persen dalam sepekan.

(khr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER