Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Banten dan Jabodetabek untuk waspada terhadap potensi angin kencang dua hari ke depan atau Selasa (8/3) dan Rabu (9/3) mendatang.
Angin kencang dengan kecepatan 30 km/jam juga berpotensi diiringi hujan mulai dari ringan hingga lebat dalam durasi singkat. Cuaca tersebut juga bisa menimbulkan kerusakan terhadap fasilitas.
"Serta menimbulkan kerusakan pada beberapa fasilitas masyarakat," tutur Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto lewat siaran pers, Senin (7/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guswanto menjelaskan bahwa angin kencang bisa terjadi dipicu oleh pola sirkulasi siklonik di wilayah perairan Laut Timor.
Sirkulasi siklonik itu membentuk pola pertemuan angin di wilayah Lampung, Banten, Jabodetabek, hingga ke wilayah Kalimantan Selatan, Sulawesi serta Nusa Tenggara.
Akibatnya, potensi angin kencang terjadi tidak hanya di Banten dan Jabodetabek, tetapi juga di Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi serta Nusa Tenggara dalam dua hari ke depan. Hal itu terlihat dari analisis dinamika atmosfer pada hari ini.
Sejak beberapa hari lalu, angin kencang juga sudah terjadi. Bahkan kecepatannya mencapai 50 km/jam. Atas dasar itu, BMKG meminta masyarakat untuk waspada.
Guswanto juga mengingatkan masyarakat bahwa sebagian besar wilayah Indonesia mengalami periode peralihan dari musim hujan ke kemarau pada Maret-April.
Lihat Juga : |
Selama periode tersebut, dia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
"Seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai angin kencang dan petir/kilat, puting beliung, waterspout dan lainnya," kata Guswanto.
Dia mengimbau masyarakat untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan dengan kondisi gelombang tinggi. Perlu pula mewaspadai potensi gelombang tinggi dan kerusakan yang kemungkinan terjadi.