Wagub DKI Beber Alasan Anggaran Sirkuit Formula E Naik Rp10 Miliar

CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2022 09:14 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membenarkan ada kenaikan anggaran pengerjaan sirkuit Formula E jadi Rp60 miliar. Kenaikan itu dikritik PDIP.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui ada kenaikan anggaran untuk pengerjaan sirkuit balap Formula E dari Rp50 miliar menjadi Rp60 miliar.

Menurutnya, kenaikan terjadi karena sirkuit yang dibuat merupakan sirkuit permanen.

"Seperti yang sudah disampaikan Pak Dirut Jakpro, memang ada penambahan anggaran dari 50 (miliar) ke 60 (miliar), karena sirkuit itu dibuat permanen, jadi dibuat lebih baik dan insyaallah bisa digunakan untuk kegiatan berikutnya," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (7/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan sirkuit untuk gelaran balap mobil Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta, menelan anggaran sekitar Rp60 miliar. Anggaran itu menggunakan sumber dana dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Jika merujuk angka yang sebelumnya tertera dalam situs https://eproc.jakarta-propertindo.com, angka Rp60 miliar ini mengalami kenaikan.

Dalam situs itu, lelang pekerjaan jasa rancang proyek pembangunan lintasan balap Formula E memiliki nilai harga perkiraan (HPS) sebesar Rp50,15 miliar.

Penanggungjawab Proyek Sirkuit Formula E, dari PT Jaya Kontruksi, Ari Wibowo mengatakan anggaran puluhan miliar itu belum termasuk dalam tribun penonton dan sejumlah fasilitas pendukung lain.

"Treknya (60 miliar). Jadi saya tidak masuk dalam penonton, grand stand-nya penonton, tribun, itu enggak masuk," kata Ari, Minggu (6/3).

Ari pun mengakui memang ada kenaikan anggaran.

"Iya (naik) karena ada tambahan-tambahan ya," kata Ari.

Di sisi lain, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengkritik kenaikan anggaran itu.

Gembong mengatakan uang Rp10 miliar bukan jumlah yang sedikit. Uang itu, kata dia, seharusnya dapat digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat seperti mengatasi banjir di Jakarta.

"Itu sudah bisa menyelesaikan persoalan banjir itu," kata Gembong saat dihubungi, Senin (7/3).

Ia mengatakan, kenaikan anggaran itu juga menunjukkan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tidak matang dalam perencanaan.

Menurutnya, bila proyek sudah dilelang dengan nominal yang ditentukan, pelaksanaannya harus sesuai dengan harga yang disepakati.

Jika ada penambahan, kata dia, seharusnya ada lelang baru yang dilakukan oleh PT Jakarta Propertindo dengan PT Jaya Konstruksi selalu kontraktor.

"Kalau kita merencanakan sesuatu kemudian dalam perjalanan terjadi pembengkakan yang luar biasa besar Rp10 miliar itu luar biasa besar itu. Artinya perencanaan dari Jakpro yang abal-abal. Perencanaan jelas abal-abal," katanya.

(yoa/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER