Miftachul Akhyar Mengundurkan Diri, Petinggi MUI Gelar Rapat Internal

CNN Indonesia
Rabu, 09 Mar 2022 17:25 WIB
MUI akan menggelar rapat internal untuk membahas surat pengunduran diri Miftachul Akhyar sebagai Ketua Umum MUI di rapat pimpinan dalam waktu dekat.
MUI akan menggelar rapat internal untuk membahas surat pengunduran diri Miftachul Akhyar sebagai Ketua Umum MUI di rapat pimpinan dalam waktu dekat. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Masduki Baidlowi menegaskan internal MUI akan membahas mengenai surat pengunduran diri Miftachul Akhyar sebagai Ketua Umum MUI dalam rapat pimpinan dalam waktu dekat.

Ia mengakui surat pengunduran diri Miftachul itu sudah diterima MUI pada Selasa (8/3) kemarin. Namun, internal MUI belum memproses surat tersebut.

"Surat sudah diterima oleh pengurus MUI tapi belum di proses. Dan sesuai dengan mekanisme internal MUI, itu [pengunduran diri Miftachul] akan dibahas di rapat," kata Masduki kepada CNNIndonesia.com, Rabu (9/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masduki mengatakan rapat internal MUI nantinya akan membahas apakah akan menyetujui Miftachul untuk mundur dari jabatan Ketum atau tidak. Baginya, mekanisme itu sudah sesuai prosedur yang berlaku di internal MUI.

"Karena ini Ketum MUI dan ini mandataris. Nanti hasil Rapim akan dilaporkan juga ke Wantim MUI. Jadi sesuai mekanisme organisasi," kata dia.

Senada, Wakil Ketua Umum MUI Marsudi Suhud memastikan sampai saat ini MUI belum memproses pengunduran diri Miftachul dari jabatannya sebagai Ketum. Sebab, MUI harus melakukan rapat internal guna memutuskan hal tersebut

"Ya kan sekarang [Miftachul] sudah declare, tapi nanti MUI akan dirapatkan," kata Marsudi.

Sebelumnya, Miftachul Akhyar menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum MUI. Ia beralasan pengunduran diri itu karena diamanahkan oleh forum Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34 NU tak diperbolehkan merangkap jabatan.

Hal itu disampaikan oleh Kiai Miftah saat memberikan pengarahan dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Kampus Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat Rabu (9/3).

"Di saat Ahwa menyetujui penetapan saya sebagai Rais Aam, ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami'na wa atha'na (kami dengarkan dan kami patuhi). Jawaban itu bukan karena ada usulan tersebut, apalagi tekanan," ujar Miftah dalam keterangannya di laman resmi NU, Rabu (9/3).

(rzr/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER