Merapi Status Siaga, Luncurkan Awan Panas Guguran 140 Kali per Hari

CNN Indonesia
Kamis, 10 Mar 2022 15:44 WIB
Aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi dengan guguran terjadi rata-rata sebanyak 140 kali/hari.
Aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi di mana guguran terjadi rata-rata sebanyak 140 kali/hari (Andreas Fitri Atmoko)
Bandung, CNN Indonesia --

Rentetan awan panas guguran Gunung Merapi terjadi pada Kamis (9/3) malam pada pukul 23.18 WIB. Aktivitas guguran tersebut tercatat 16 kali terjadi hingga Kamis (10/3) pagi dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 5 km ke arah tenggara yaitu di alur Kali Gendol.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono mengatakan, awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut Gunung Merapi sejauh maksimal 13 km.

"Aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi di mana guguran terjadi rata-rata sebanyak 140 kali/hari," kata Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (10/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi ditunjukkan oleh data seismisitas dan deformasi. Seismisitas internal (VTB dan MP) terjadi >5 kali/hari, sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 3,5 mm/hari.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, maka dapat kami simpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi ditetapkan pada tingkat Siaga," ujar Budi.

Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Kemudian, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Terkait dengan aktivitas saat ini, Badan Geologi merekomendasikan kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi. Kepada Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini.

Selain itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ucap Budi.

(hyg/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER