Ma'ruf Amin: Proses Mundur Ketum MUI Miftachul Akhyar Belum Final

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyatakan permohonan pengunduran diri Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) belum final.

"Kita lihat saja nanti, itu kan baru proses, masih dibahas di MUI dan masih dalam proses pembahasan," kata Wapres Ma'ruf Amin di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (11/3).

Sebagai informasi, sebelumnya Miftachul Akhyar menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum MUI saat memberikan pengarahan dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Kampus Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/3).

Ia beralasan pengunduran dirinya itu karena mendapat amanah Forum Ahlul halli wal Aqdi (Ahwa) dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung Desember 2021 agar tidak merangkap jabatan.

Sebagai informasi, Forum Ahwa adalah musyawarah sembilan kiai sepuh NU untuk memilih Rais Aam PBNU periode 2022-2026 di Muktamar NU. Pada Muktamar NU 2021, Miftah terpilih sebagai Rais Aam PBNU periode 2022-2026. Namun Forum Ahwa juga menyepakati agar Miftachul tak merangkap jabatan di luar amanahnya sebagai Rais Aam.

Padahal, jabatan Ketum MUI yang dijabat Miftah itu belum genap dua tahun. Ia terpilih sebagai Ketum MUI saat Musyawarah Nasional (Munas) X MUI pada 26 November 2020.

Pada Muktamar ke-34 NU di Lampung lalu, Ma'ruf merupakan satu dari sembilan anggota terpilih Forum Ahwa.

"Nanti kita tunggu saja hasilnya apa yang akan diambil belum tahu apakah jadi mundur atau tidak," ungkap Ma'ruf yang juga dikenal sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI periode 2020-2025 tersebut. 

Dia yang juga mantan Rais Aam PBNU itu juga pernah memimpin MUI sebagai ketua umum pada periode 2015-2020. Sedangkan Wakil Menteri Agama saat ini yaitu Zainut Tauhid Sa'adi duduk sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI.