Deputi Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Yan Harahap, angkat bicara menanggapi sindiran terhadap kegiatan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas membagikan minyak goreng beberapa waktu lalu.
Salah satu sindiran sebelumnya datang dari mantan kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul.
Yan menyatakan, tuduhan Ruhut bahwa Ibas menimbun minyak goreng sangat tidak tepat. Menurutnya, Ruhut kemungkinan sudah lupa atau tidak tahu bahwa Ibas merupakan anggota Komisi VI DPR RI yang bermitra dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ruhut ini lupa atau mungkin 'kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu', bahkan bisa saja lupa, Mas Ibas anggota Komisi VI DPR RI yang bermitra dengan Kemendag, termasuk Kementerian BUMN. Tentu beliau [Ibas] dan timnya bekerja keras untuk mendapatkan dan membeli minyak goreng demi membantu kesulitan rakyat," kata Yan dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (13/3).
Ia pun menyatakan bahwa Ruhut telah memfitnah Ibas terkait operasi pasar murah minyak goreng. Menurutnya, Ruhut sepatutnya tidak mencerca upaya Ibas membantu kesulitan masyarakat. Yan pun menilai sikap Ruhut sebagai sebuah keanehan.
"Aneh. Ada wakil rakyat yang sedang reses, membantu rakyat yang diwakilinya atau konstituennya, karena sedang kesulitan mendapatkan minyak goreng akibat tata kelola yang amburadul oleh pemerintah, kok malah terlihat tidak senang. Bukankah harusnya Ruhut atau siapa pun itu ikut senang ada rakyat yang terbantu? Kok malah mencerca dengan tuduhan negatif?," katanya.
Yan menambahkan, Ibas dan tim tidak tertutup kemungkinan membeli minyak goreng dengan harga tinggi atau mahal kemudian menjual kembali sesuai harga eceran tertinggi atau di bawahnya.
Dia bilang, Ibas benar-benar membantu ingin membantu rakyat yang tengah kesulitan menghadapi kelangkaan minyak goreng saat i i.
"Rakyat menjadi terbantu. Mas Ibas itu selalu berpikir harapan rakyat adalah perjuangan Demokrat, maka di saat rakyat berharap mendapatkan minyak goreng dengan harga wajar, Mas Ibas memperjuangkannya dengan segala daya upaya," kata Yan.
Sebelumnya, Ibas menyalurkan 16 ribu liter dengan harga murah ke konstituennya menjadi sorotan di media sosial. Sorotan itu datang karena kondisi minyak goreng saat ini tengah langka.
Kegiatan itu dilakukan Ibas saat dirinya berkunjung ke dapil di masa reses ini. Ibas mengaku masih menemukan harga bahan pokok yang mahal termasuk minyak goreng.
Ibas lantas melakukan kegiatan dengan menjual 16 ribu liter minyak goreng kepada masyarakat dengan harga Rp11.500 per liter, sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Merespons kegiatan Ibas itu, Ruhut menyindir Ibas. Menurutnya, kegiatan tersebut justru membuat Ibas dituduh publik sebagai penimbun minyak saat ini.
"Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai, ini senjata makan tuan emang mudah merebut dan memenangkan Hati Rakyat. Yang ada sekarang dituduh jadi Penimbun minyak ha ha ha dijoroki kader2nya yg suka Nyinyir Ngebacot memang perlu jam terbang MERDEKA," kata Ruhut lewat akun Twitter miliknya, @ruhutsitompul, Sabtu (12/3).