Pro Kontra Logo Halal Baru Bentuk Gunungan Wayang Versi Kemenag

CNN Indonesia
Selasa, 15 Mar 2022 07:35 WIB
Sejumlah pihak mengkritik logo halal baru Indonesia yang dibuat Kemenag lantaran seperti gunungan wayang. Logo baru ini juga dinilai tak mencerminkan Indonesia.
Logo halal baru yang dikeluarkan Kemenag menimbulkan pro kontra. (www.kemenag.go.id)
Jakarta, CNN Indonesia --

Logo halal Indonesia terbaru yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memastikan logo halal baru itu secara bertahap menggantikan label dari MUI.

Pembuatan logo baru ini merujuk Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang JPH.

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag yang kini memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan sertifikasi halal membuat logo baru. Namun, desain logo tersebut mendapat kritik dari masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala BPJPH Kementerian Agama Aqil Irham mengakui bahwa logo halal yang baru ini memiliki bentuk gunungan wayang dan motif surjan.

Logo baru itu pun memicu perdebatan di media sosial. Warganet mengkritisi mulai dari soal bentuk tulisan bahasa Arab "halal" yang rancu hingga dianggap Jawasentris.

Kritik juga datang dari Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas. Ia secara pribadi menilai label halal baru yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama karena lebih mengedepankan artistik ketimbang menonjolkan kata halal dalam bahasa Arab.

Di sisi lain, Anwar juga mengaku dapat keluhan dari masyarakat terkait logo baru itu. Mereka menganggap logo itu sekadar gambar gunungan yang ada dalam dunia pewayangan di budaya Jawa dan memakai tulisan Arab.

Anwar juga menilai logo baru ini tampaknya tidak menampilkan sisi kearifan nasional. Namun sebaliknya justru terjerumus dalam kearifan lokal.

"Karena yang namanya budaya bangsa itu bukan hanya budaya Jawa, sehingga kehadiran dari logo tersebut menurut saya menjadi terkesan tidak arif. Karena di situ tidak tercerminkan apa yang dimaksud dengan keindonesiaan yang kita junjung tinggi," kata Anwar.

Kepala Pusat Registrasi Sertifikasi Halal, BPJPH Kemenag Mastuki membantah bila logo baru itu dianggap Jawasentris. Ia mengklaim bahwa logo halal yang memiliki unsur pewayangan dan surjan itu merupakan representasi Indonesia.

"Saya ingin jelaskan jadi pemilihan label halal menggunakan gunungan dan surjan tak benar bila Jawasentris. Argumen yang saya sampaikan baik wayang dan batik itu sudah menjadi warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO. Karenanya ini representasi Indonesia," kata Mastuki kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/3).

Muhammadiyah dan PBNU Tak Masalah

Di sisi lain, ormas Islam Muhammadiyah dan PBNU tak mempersoalkan label baru halal dari Kemenag tersebut.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyebut logo bukanlah sesuatu yang substantif. Baginya, bagian terpenting adalah kepastian semua produk yang diberi label itu benar-benar halal untuk dikonsumsi umat Islam.

"Logo itu bukan hal yang substantif. Yang sangat penting adalah kepastian dan jaminan bahwa produk yang diberi label halal itu benar-benar halal," kata Abdul kepada CNNIndonesia.com, kemarin (14/3).

Sementara itu, Ketua Tanfidzyah PBNU, Ahmad Fahrurrozi mengaku tak ada masalah dengan logo baru halal dari Kemenag tersebut. Ia meminta kepada masyarakat untuk melihat secara positif logo tersebut.

"Yang penting substansi proses kehalalan tetap terjaga," kaya pria yang akrab disapa Gus Fahrur kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/3) malam.

(rzr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER