PGI Minta Setop Bahas Saifuddin Agar Tak Perkeruh Situasi Kerukunan

CNN Indonesia
Jumat, 18 Mar 2022 11:33 WIB
PGI meminta masyarakat tak menanggapi permintaan Saifuddin Ibrahim untuk menghapus 300 ayat Alquran.
Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow (kiri) meminta publik tak menanggapi pernyataan penghapusan ayat Al-Qur'an agar tak semakin besar. (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) meminta masyarakat, khususnya umat Islam, tak terprovokasi soal permintaan penghapusan 300 ayat Alquran yang dilontarkan seseorang yang mengklaim pendeta bernama Saifuddin Ibrahim.

"PGI berharap umat Islam tak terprovokasi dengan berita seperti itu," kata Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow kepada CNNIndonesia.com kemarin.

Pernyataan kontroversial Saifuddin itu, katanya, merupakan pendapat pribadi dan tak terkait dengan PGI atau gereja mana pun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebetulan aja saudara Saifudin Ibrahim dibilang atau menyebut diri pendeta," kata Jeirry.

Jeirry juga meminta agar pernyataan Saifuddin tak usah ditanggapi lebih panjang. Ia menilai pribadi yang bersangkutan suka cari sensasi dengan membuat sesuatu yang kontroversial dan provokatif.

"Jadi kalau ditanggapi lebih panjang malah dia akan makin senang," kata dia.

Pihaknya berharap kasus Saifuddin itu tidak digunakan oleh kelompok tertentu untuk membuat gaduh dan memperkeruh situasi kerukunan di Indonesia.

"Jadi PGI berharap dihentikan saja membahas dan membicarakan soal itu," kata dia.

Sebagai informasi, sebuah video viral menunjukkan Saifuddin menyampaikan sejumlah hal soal situasi kehidupan keagamaan di Indonesia kepada Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Saifuddin turut menyinggung masalah kurikulum pesantren dan mengaitkannya dengan radikalisme, serta usulan menghapus 300 ayat Alquran.

Merespons hal itu, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama (Kemenag) Thobib Al Asyhar menegaskan Menag Yaqut tak mengenal sosok Saifuddin. 

(rzr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER