Sekjen DPR Respons Politikus PAN Soal Kursi Tak Nyaman

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar angkat suara ihwal keluhan anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay yang tak nyaman dengan kursi baru di ruang rapat.

Indra mengatakan penggantian kursi dilakukan atas permintaan pimpinan Komisi IX. Ia mengaku belum bisa memutuskan opsi mengganti kembali dengan kursi lama.

Lihat Juga : Belum Temukan Mafia Minyak Goreng, Polri Salahkan Pedagang Dadakan

"Itu atas permintaan pimpinan Komisi IX. Nanti dikonsultasikan dulu dengan dengan pimpinan," kata Indra kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/3).

Indra menjelaskan pergantian kursi di Komisi IX merupakan stok yang telah disediakan sejak 2020. Ia mengaku pihaknya memang menyediakan stok jika sewaktu-waktu kursi di ruang rapat mengalami kerusakan.

Menurutnya, penggantian kursi anggota dewan dilakukan karena kursi yang lama telah rusak di bagian pegas dan busa. Ia maklum sebab kursi tersebut telah digunakan hampir 10 tahun sejak 2013 lalu.

"Itu kursi sudah lama, kalau Komisi IX itu kan kursinya terakhir 2013 apa ya, yang pegasnya sudah tidak berfungsi," katanya.

Lihat Juga : PAN Kritik Booster Bakal Jadi Syarat Mudik: Wapres Mengada-ada

Indra menyebut penggantian kursi tak hanya dilakukan di Komisi IX. Pihaknya juga melakukan hal serupa di beberapa ruang rapat komisi lain. Namun, hal itu ia lakukan atas persetujuan dari masing-masing komisi.

"Enggak di Komisi IX, di beberapa komisi juga ada yang kita ganti. Itu stoknya dari dua tahun lalu, dari tahun 2020 Januari, itu kan nomor BMN-nya ada di kursinya," kata dia.

Sebelumnya, Saleh protes kursi ruang rapat Komisi IX terasa tidak nyaman. Ia pun mengusulkan kursi-kursi tersebut diganti dengan kursi yang lama. Ia merasa kecewa lantaran tidak sesuai seperti yang dijanjikan.

"Jadi kalau saya usul ganti kursi yang lama saja deh, ini enggak jelas ini. Ini susah, katanya enak, apa yang enak begini," ujarnya saat rapat dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin kemarin.