Tahun Terakhir Anies, DKI Target Rampungkan Proyek 942 Tangkal Banjir

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan proyek 942 untuk mengantisipasi banjir di Ibu Kota rampung akhir tahun ini. Proyek 942 yang dimaksud yakni membangun dan merehabilitasi 9 polder, 4 waduk, dan 2 sungai.

Diketahui, masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga akan habis pada akhir tahun 2022.

"Tahun ini akan kita tuntaskan. Mudah-mudahan tahun ini kita dapatkan 9 polder, 4 waduk baru di daerah hulu dan revitalisasi 2 sungai," ujar Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal dalam peringatan Hari Air Sedunia yang ditayangkan secara virtual, Selasa (22/3).

Yusmada mengatakan, proyek 942 merupakan salah satu program andalan Pemprov DKI. Menurutnya, program ini tidak sekadar menangani permasalahan banjir di Ibu Kota, tapi juga penyelamatan air hujan.

Ia mencontohkan, pembangunan waduk bisa menjadi salah satu fasilitas untuk menyimpan air hujan. Nantinya, air yang disimpan itu bisa menjadi salah satu sumber air baku warga Jakarta.

"Ini bagaimana air hujan, air dari masyarakat itu disimpan. Siapa tahu, besok-besok PAM ini, sumber air baku kita pakai. Bisa digunakan kembali untuk jadi air minum," papar Yusmada.

Sementara, pembangunan polder merupakan salah satu skema dalam master plan DKI Jakarta dalam mengatasi banjir.

"Kita bikin 4 waduk, polder itu esensinya adalah waduk long storage, air itu disimpan kelebihannya, baru kita alirkan ke sungai ke laut," bebernya.

Proyek 942 merupakan program infrastruktur Pengendali Banjir multi years (2021-2022) di lima kota administrasi.

Program ini dikerjakan dengan konsep design dan build, yaitu hasil akhir pembangunan tidak selalu sama dengan desain tetapi disesuaikan dengan dinamika di lapangan.

Pembangunan atau rehabilitasi 9 polder itu berada di Kelapa Gading, Marunda, Muara Angke, Teluk Gong, Mangga Dua, Pulomas, Adhyaksa, Green Garden dan Kamal.

Sistem polder adalah cara menangani banjir rob dengan kelengkapan sarana fisik suatu kesatuan pengelolaan tata air tak terpisahkan, yang meliputi sistem drainase kawasan, kolam retensi, tanggul keliling kawasan, pompa dan pintu air.

Sementara itu, pembangunan 4 waduk di Pondok Ranggon, Embung Wirajasa, Lebak Bulus dan Brigif.

Waduk dianggap bisa mengendalikan banjir dengan menahan aliran besar dari banjir masuk (inflow) dan dilepaskan (outflow) dengan debit air yang lebih rendah sehingga tidak terjadi banjir pada hilir sungai.

Lalu peningkatan kapasitas 2 sungai yakni di Museum Bahari, Pasar Baru. Dengan peningkatan kapasitas ini, diharapkan dapat menahan aliran besar dari banjir masuk (inflow) dan dilepaskan (outflow) dengan debit air yang lebih rendah sehingga tidak terjadi banjir pada hilir sungai.